Bulog Jual Daging Kerbau Murah, Buwas Khawatir Ada Penyimpangan
Perum Bulog telah mendistribusikan daging kerja ke masyarakat dengan harga cukup murah yakni Rp80.000 per kilogram.
IDXChannel - Perum Bulog telah mendistribusikan daging kerja ke masyarakat dengan harga cukup murah yakni Rp80.000 per kilogram. Hal ini berpotensi terjadi penyimpangan.
Hal tersebut seperti diungkapkan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas mewanti-wanti adanya penyimpangan penjualan daging sapi kerbau di pasar ritel. Kekhawatiran itu lantaran harga daging kerbau yang didistribusikan Bulog di patok di kisaran Rp80.000 per kilogram (Kg).
Harga daging kerbau ini jauh lebih murah dibandingkan harga daging di pasaran saat ini, dimana rata-rata harganya dipatuk di kisaran Rp120.000-Rp130.000 per Kg.
"Jadi nanti ada (daging kerbau) di ritel termasuk di Alfamart, Indomart, harganya Rp80.000 per Kg, jangan sampai ada yang menjual dari itu, lebih dari itu berarti ada penyimpangan," ungkap Buwas saat ditemui di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (14/4/2022).
Bulog memang menerima penugasan pemerintah untuk mengimpor 100.000 ton daging kerbau beku dari India untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri sepanjang 2022, khususnya periode Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini.
Saat ini sudah ada 20.000 ton daging kerbau yang didatangkan dari India ke Indonesia. Buwas memastikan pada akhir Maret mendatang akan tiba 36.000 ton lagi. Menurutnya, daging yang sudah tiba langsung didistribusikan ke pasar ritel untuk di jual ke masyarakat.
"Karena mereka yang membeli, artinya menjadi supplier kita itu nanti dia harus menjamin ini sampai ke masyarakat dengan harga Rp 80.000 per kg," kata dia.
Buwas juga memastikan pihaknya menjalankan penugasan pemerintah dengan maksimal. Upaya ini untuk menjaga stok daging nasional. Menurutnya, kedatangan daging impor dari India ini sangat dibutuhkan guna menjawab persoalan ketersediaan daging dalam negeri.
"Kedatangan stok daging impor ini sangat dibutuhkan untuk menjawab persoalan ketersediaan daging yang mengalami tren kenaikan permintaan saat Ramadhan dan menjelang Idulfitri, untuk itu saya memantau langsung kedatangan daging impor," tutup Buwas. (RAMA)