ECONOMICS

BULOG Produksi Beras Sendiri, Kualitas Premium Tapi Dijual Murah

Shifa Nurhaliza 04/02/2021 08:00 WIB

Perum Bulog akan memproduksi beras premium secara mandiri dengan harga ekonomis alias harga medium agar terjangkau oleh masyarakat.

BULOG Akan Produksi Beras Premium Harga Medium (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Perum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) akan memproduksi beras premium secara mandiri dengan harga ekonomis alias harga medium agar terjangkau oleh masyarakat. 

Hal tersebut bertujuan untuk memberikan beras berkualitas baik dengan harga murah.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menjelaskan, kehadiran beras premium untuk memberikan beras berkualitas tetapi tidak mahal.

“Bulog akan produksi beras sendiri karena selama ini Bulog membeli dari pihak ketiga yang akhirnya bentuk kualitasnya bermacam-macam. Kalau modern rice milling plant sudah terbangun kita akan produksi sendiri,” kata Budi Waseso dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (3/2/2021).

Ia menjelaskan, beras premium ini sejalan dengan hadirnya Modern Rice Milling Plant (MRMP) di 13 wilayah produksi beras dan gudang-gudang modern. Kemudian tujuan dari MRMP di 13 wilayah, seluruh hasil panen gabah atau padi dari petani yang dibeli Bulog akan ditampung melalui proses dryer, dan disimpan di silo agar kualitasnya terjaga.

“Kita tampung melalui proses dryer, kemudian kita simpan di silo yang selama ini kita simpan di gudang biasa sehingga mudah rusak dan perawatannya mahal. Dengan pembangunan MRMP ini, gabah kita gunakan ketika diperlukan dan kita memiliki mesin yang berkualitas dan modern,” jelasnya.

Dengan mesin modern tersebut, maka beras yang dihasilkan adalah beras premium. Kedepannya Bulog tidak lagi menjual beras medium. Lantaran biaya produksi beras premium dan medium itu sama, sehingga Bulog memilih memproduksi beras Premium.

“Karena melalui prosedur dryer, disimpan di selo dan gabahnya digiling ketika dibutuhkan sehingga berasnya berkualitas baik. Sehingga tidak ada lagi beras lama, berkutu dan lainnya. Kita ingin menyajikan kepada masyarakat Indonesia bahwa kita bisa swasembada pangan khususnya beras,” pungkasnya.

Budi Waseso menambahkan, selama ini kita simpan di gudang biasa sehingga mudah rusak dan perawatannya mahal.

Kedepannya diharapkan Bulog bisa menyerap bahan baku gabah atau padi dari 13 wilayah produksi tersebut.

“Yang pasti harganya lebih murah sebab kita membeli bahan bakunya gabah di seluruh wilayah produksi gabah,” ujarnya. (RAMA)

SHARE