ECONOMICS

Bulog Tegaskan Komitmen Jaga Stabilitas Harga Pangan Nasional

taufan sukma 17/03/2024 20:03 WIB

persoalan keseimbangan harga saat ini betul-betul menjadi concern bagi pemerintah, agar bisa berada di posisi yang lebih ideal lagi.

Bulog Tegaskan Komitmen Jaga Stabilitas Harga Pangan Nasional (foto: MNC Media)

IDXChannel - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) menegaskan komitmennya dalam mengambil peran terkait upaya menjaga stabilitas harga pangan secara nasional.

Menurut Direktur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi, pihaknya telah menerapkan sejumlah langkah untuk mengurangi kontraksi harga pangan yang ada di pasar.

Bayu juga memastikan bahwa manuver yang dilakukan pemerintah untuk stabilisasi harga beras di pasaran, telah menunjukan hasil yang cukup signifikan dalam menurunkan harga pangan.

"Harga saat ini termasuk di Sumatera Utara pada tingkat grosir sudah mulai turun, dan untuk harga di tingkat retail beberapa sudah mulai mengalami penurunan atau setidaknya tidak terjadi penurunan namun sudah tidak ada kenaikan lagi," ujar Bayu, saat mendampingi Presiden joko Widodo, dalam kunjungan ke Sumatera Utara, Jumat (15/2/2024).

Menurut Bayu, persoalan keseimbangan harga tersebut memang saat ini betul-betul menjadi concern bagi pemerintah, agar bisa berada di posisi yang lebih ideal lagi.

Sebelumnya, Presiden Jokowi dalam kunjungan kerjanya tersebut, sekaligus juga melakukan pengecekan ketersediaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di Gudang BULOG Hutalombang Padang Lawas dan Gudang BULOG Bakaran Batu Labuhan Batu.

Kegiatan tersebut kemudian dilanjutkan dengan kegiatan penyaluran beras Bantuan Pangan ke sejumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang hadir di dua lokasi tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras seiring dengan permintaan yang semakin tinggi, mengingat saat ini telah memasuki bulan Ramadan.

Jokowi menekankan bahwa untuk mencapai keseimbangan harga pangan yang ideal baik dari sisi produsen maupun konsumen diperlukan langkah nyata dari seluruh pihak yang terlibat.

"Kalo harga beras turun, saya dimarahi petani. Tapi, kalo harga beras naik, dimarahi ibu-ibu. Kesulitan pemerintah saat ini adalah soal mencari keseimbangan harganya. Jadi yang namanya mengurusi beras untuk 270 juta penduduk Indonesia itu bukan perkara mudah," ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, kebutuhan beras secara nasional saat ini telah mencapai sekitar 31 juta ton. Jika kemudian persediaan yang ada ternyata dirasa kurang, maka perlu segera dipikirkan bagaimana cara menanggulanginya.

"Tapi kalau produksi petani banyak, kita tenang," tutur Jokowi.

Sementara, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menerangkan bahwa sebagai upaya stabilisasi harga selama bulan Ramadan, pihaknya tengah menerapkan kebijakan relaksasi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang berlaku dalam rentang waktu tertentu.

dijelaskan Arief, program pemerintah ini bertujuan untuk memberikan ruang agar persediaan beras dengan harga perolehan yang masih tinggi dapat dilepaskan ke pasar sepenuhnya.
"Jadi relaksasi HET ini untuk beras premium, dari tanggal 10 Maret sampai 23 maret. Kenaikannya Rp 1.000 per kilogram (kg). Ini karena sebelumnya harga GKP kan lumayan tinggi," ujar Arief.

Kemudian seiring berjalannya panen dalam negeri, menurut Arief, maka harga gabah akan mulai terkoreksi sekitar dua hingga tiga minggu ke depan.

"Sehingga dirasakan perlu relaksasi ini. Sampai dengan nanti stok lama yang dengan perolehannya masih dengan harga lebih tinggi, bisa kita flat out dengan lebih cepat," tegas Arief. (TSA)

SHARE