ECONOMICS

BUMN Bidik Hong Kong jadi Investor Strategis untuk Kelola Aset Monas

Suparjo Ramalan 22/04/2024 07:23 WIB

Penjajakan investasi itu sejalan dengan rencana pemegang saham memindahkan aktivitas perkantoran BUMN di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim).

BUMN Bidik Hong Kong jadi Investor Strategis untuk Kelola Aset Monas (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memilih Hong Kong sebagai strategic partnership atau investor strategis untuk ikut mengelola aset fisik perseroan di kawasan Monumen Nasional alias Monas, Jakarta Pusat. Saat ini pembidikan terus dilakukan. 

Menurut Menteri BUMN Erick Thohir, proses penjajakan investasi itu sejalan dengan rencana pemegang saham memindahkan aktivitas perkantoran BUMN di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim). 

Karenanya diperlukan aksi korporasi agar aset fisik perusahaan pelat merah tetap memiliki nilai tambah bagi perekonomian di DKI Jakarta.

Hongkong menjadi investor potensial di sektor properti untuk mengembangkan aset BUMN. Dia mengatakan, investasi Hongkong di bidang properti di Tanah Air sudah mulai terlihat belakangan ini. 

Dia mencontohkan, ada beberapa korporat kelas kakap yang berafiliasi dengan investor asal wilayah administrasi khusus China tersebut. Seperti Jardine Matheson Holdings Limited, induk dari pemegang saham pengendali PT Astra International Tbk (ASII), 

Swire Group, hingga Shangri-La International Hotel Management Limited. 

“Karena memang kita melihat ada beberapa grup yang sudah mulai berinvestasi di sini. Seperti Jardin Astra, lalu Kuok, itu Shangri-La. Lalu ada Swire Group, yang punya first Pacific Mall, macem-macem itu,” ujar Erick saat ditemui di Jakarta Pusat, ditulis Senin (22/4/2024).

Saat ini pendekatan bisnis BUMN terhadap investor Hong Kong terus digenjod pemegang saham. “Nah kita coba, memang kita memang bukan karena Hong Kong gitu, kita memang kebetulan itu ada time slot kemarin dua hari kita isi Hong Kong yang terdekat,” paparnya.

Saat dikonfirmasi, Erick juga mengaku belum memilih Singapura sebagai mitra potensial bagi BUMN. Alasannya, investasi properti di Indonesia dari Negara Singa ini masih terlihat landai. 

“(Kenapa nggak Singapura?) Saya belum melihat agresivitas daripada perusahaan-perusahaan Singapura untuk properti di Indonesia karena mereka masih melihat properti di Singapura masih potensi,” ucap dia. 

Selain Hong Kong, Kementerian BUMN juga melirik Jepang. Soal ini Erick tidak merinci lebih jauh. Kendati begitu, dia mengaku bahwa investasi Jepang di sektor properti cukup masif di dalam negeri.  

“Saya juga kalau ingat pernah ada roadshow untuk properti ini 3 tahun yang lalu ke Jepang. Dan hasilnya sudah bisa kita lihat, sekarang banyak perusahaan-perusahaan Jepang walaupun tidak semua ke BUMN, tapi sudah mulai masuk properti-properti di Indonesia,” tutur Erick.

(SAN)

SHARE