BUMN Galangan Kapal Bakal Merger, Dipastikan Sembuh 2024
Perusahaan pelat merah di sektor galangan kapal atau shipyard yang dinaungi PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PPA bakal digabungkan (merger).
IDXChannel - Perusahaan pelat merah di sektor galangan kapal atau shipyard yang dinaungi PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PPA bakal digabungkan (merger). Bisnis perseroan pun dipastikan sembuh pada 2024.
Sebagian BUMN galangan kapal memang masih menjadi 'pasien' PPA. Kendati begitu, Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Yadi Jaya Ruchandi memastikan, bisnis perusahaan bisa pulih pada tahun depan.
Dia mencontohkan PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (DKB) yang sudah merampungkan restrukturisasi utang hingga restrukturisasi rightsizing pegawai.
“Yang paling mendekati, mungkin shipyard, shipyard itu paling mendekati (sehat), kan kemarin DKB itu kan sudah selesai, kan restrukturisasi utangnya, ada restrukturisasi rightsizing ke pegawainya kan juga sudah sebagai yang besar dilaksanakan,” ujar Yadi saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta, Selasa (21/11/2023) .
“Jadi kelihatannya dari sisi itu sih mungkin shipyard duluan yang akan siap ya,” sambungnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pihaknya akan memperluas kapasitas produksi dan keahlian galangan kapal. Sehingga, proses merger harus dilakukan.
Dia mencatat, Holding BUMN Pertahanan atau Defend ID hingga PT Pertamina (Persero) memerlukan kapal untuk operasional bisnisnya.
"Itukan di bawah PPA Danareksa ada beberapa galangan kapal, kita merger, kita tingkatkan produksi dan expertise-nya, apalagi kan ada industri pertahanan perlu kapal, Pertamina perlu kapal, jadi kita coba sehatkan semua," ujar Erick saat ditemui di DPR RI beberapa waktu lalu.
Erick sendiri sudah menyampaikan rencana tersebut ke Komisi VI DPR RI saat rapat dengar pendapat (RDP).
Menurutnya, merger menjadi fokus Kementerian BUMN saat ini. Karena itu, pihaknya membutuhkan anggaran lebih agar bisa merealisasikan target tersebut.
"Ini prioritas yang akan kita lakukan, di mana ada dana untuk pengembangan BUMN di berbagai sektor, peningkatan tata kelola dan manajemen risiko BUMN," kata dia.
(YNA)