ECONOMICS

Bursa Saham Global Melesat Jelang Rilis Data Pekerja AS

Febrina Ratna 05/08/2022 14:13 WIB

Bursa saham global cenderung bergerak menguat pada perdagangan Jumat (5/8/2022). Salah satu sentimennya yaitu data pekerja Amerika Serikat (AS).

Bursa Saham Global Melesat Jelang Rilis Data Pekerja AS. (Foto: MNC Media)

IDXChannelBursa saham global cenderung bergerak menguat pada perdagangan Jumat (5/8/2022). Salah satu sentimennya yaitu data pekerja Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari Reuters, saham Asia naik pada hari ini menjelang data pekerjaan AS yang memberikan petunjuk lain terkait kesehatan ekonomi terbesar dunia. Itu lantaran tanda-tanda peringatan muncul dari pasar obligasi, dan minyak diperdagangkan di sekitar level terendah sejak dimulainya perang di Ukraina.

Indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang (.MIAPJ0000PUS) naik 0,74%, didorong oleh indeks TSMC (2330.TW), yang melonjak 3,2%. Bursa Asia pun kembali mendapatkan kekuatan setelah ketegangan terkait kunjungan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi ke Taiwan pada awal pekan ini.

Dengan penguatan jelang akhir pekan, indeks regional Asia bakal ditutup pada minggu ketiga berturut-turut di wilayah positif, sementara Nikkei Jepang (.N225) naik 0,83%. Adapun, EUROSTOXX 50 berjangka dan S&P 500 berjangka keduanya naik 0,2%.

Meski begitu,  data ketenagakerjaan AS belum dirilis sehingga investor menunggu untuk melihat dampak laju kenaikan suku bunga Federal Reserve AS yang agresif terhadap pelambatan pertumbuhan ekonomi.

Nonfarm payrolls diperkirakan meningkat 250.000 pekerjaan bulan lalu, setelah naik 372.000 pekerjaan di bulan Juni. Di sisi lain, saham dan treasury AS pada pekan lalu naik karena pasar memutuskan The Fed mungkin menaikkan suku bunga kurang agresif karena kekhawatiran tentang resesi dan harapan perlambatan inflasi.

Meskipun, banyak pembuat kebijakan Fed telah mendorong kembali saran tersebut minggu ini. "Kami sedang menunggu untuk melihat perlambatan di pasar tenaga kerja, jadi jika kami kehilangan besar, itu akhirnya akan mengonfirmasi pasar tenaga kerja yang melambat, dan kami akan melihat beberapa reli lagi di treasury AS," kata Prashant Bhayani, kepala petugas investasi untuk Asia di BNP Paribas Wealth Management, dikutip dari Reuters pada Jumat (5/8/2022).

Bhayani  mengatakan kelas aset lainnya sudah menunjukkan perlambatan. Seperti pasar obligasi yang berpeluang menurun cukup dalam, serta pasar ekuitas yang fokus pada data tenaga kerja.

Bagian yang diawasi ketat dari kurva imbal hasil treasury AS yang mengukur kesenjangan antara imbal hasil pada catatan treasury 2 tahun dan 10 tahun mencapai 39,2 basis poin dalam semalam, inversi terdalam sejak tahun 2000. Kurva terbalik sering dipandang sebagai pertanda resesi.

Pada Jumat pagi, imbal hasil 10 tahun mencapai 2,6936% dan imbal hasil 2 tahun sebesar 3,0531%, meninggalkan kesenjangan yang cukup besar di antara keduanya dengan 36 basis poin. Hal itu menunjukkan pertumbuhan ekonomi bisa melambat.

(FRI)

SHARE