ECONOMICS

BYD Segera Luncurkan Kendaraan Listrik, Luhut Optimistis Polusi di Indonesia Bisa Turun

Suparjo Ramalan 13/01/2024 10:50 WIB

Luhut memastikan kendaraan listrik berbasis baterai yang diluncurkan Build Your Dreams (BYD) di Indonesia mampu menekan volume polusi udara.

Ilustrasi polusi udara (Reuters)

IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan memastikan kendaraan listrik berbasis baterai yang diluncurkan Build Your Dreams (BYD) di Indonesia mampu menekan volume polusi udara.

Peluncuran kendaraan EV dari produsen otomotif raksasa asal China itu akan digelar pada 18 Januari 2024. Hal ini ekaligus mengukuhkan Indonesia sebagai peta ekspansi bisnis jangka panjang perusahaan. Hal ini juga menjadi kesempatan bagi pemerintah untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia. 

Terkait penanganan polusi, Luhut mengatakan ada dua langkah yang ditempuh pemerintah. Pertama, percepatan konversi dari kendaraan berbasis bahan bakar fosil ke kendaraan listrik. Kedua, menggunakan emisi Euro 4 dan Euro 5 sebagai standarisasi kendaraan bermotor berbahan bakar minyak. 

"Kita juga akan memutuskan untuk menggunakan EURO 4 dan EURO 5, supaya sulfurnya rendah, itu juga akan kurangi polusi," ujar Luhut melalui akun Instagramnya, ditulis Sabtu (12/1/2024). 

Dalam proses percepatan kendaraan listrik, pemerintah juga mendorong pelaksanaan subsidi bagi penggunaan kendaraan EV. Luhut menyebut proses ini masih terus digodok dan dia berhara segera diterbitkan. 

“Sekarang Pak Rachmat lagi dikejar lagi untuk subsidi bisa keluar dengan cepat dan mudah, sehingga demikian masyarakat yang mau convert sepeda motornya bisa menarik buat mereka dan tentu perputaran uang bisa jalan gitu," paparnya.

Menurutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memintah agar proses kajian ihwal subsidi segera dilaksanakan. Sehingga, pada pekan depan Januari tahun ini angka-angka dari kompensasi dapat diumumkan. 

"Presiden perintahkan untuk kita kajian besok juga. Saya berharap minggu depan kita mungkin sudah bisa keluar angka angkanya gitu," beber dia.

"Polusi ini kan tidak ada pangkat tidak ada jabatan semua orang kena. Karena itu subsidi sekarang kesehatan gara-gara ini hampir lebih Rp 10 triliun," kata Luhut.

(NIY)

SHARE