ECONOMICS

Cabai dan Bawang Merah Jadi Penyumbang Utama Inflasi di Bandung

Arif Budianto/Kontributor 13/10/2022 10:51 WIB

Tingginya permintaan cabai dan bawang merah tinggi menjadikan dua komoditas itu penyumbang utama inflasi di Kota Bandung.

Cabai dan Bawang Merah Jadi Penyumbang Utama Inflasi di Bandung. (Foto: MNC Media)

IDXChannelCabai dan bawang merah masih menjadi komoditi yang banyak menyumbang inflasi di Kota Bandung. Hal itu karena tingginya permintaan dua komoditas itu dari konsumsi rumah tangga dan industri.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Pemkot Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan permintaan bawang merah dan cabai di Kota Bandung cukup tinggi, terutama untuk memenuhi kebutuhan industri kuliner. Konsumsi rumah tangga juga cukup tinggi untuk kebutuhan sehari-hari. 

"Permintaan yang tinggi ini menjadikan bawang merah dan cabai rawan terjadinya fluktuasi harga. Jika permintaan tinggi, harga pun akan naik sehingga mendorong inflasi, " kata Gin Gin di sela sela Program Buruan Sae di Sukawarna, Cibogo, Kota Bandung. 

Selama ini, suplai cabai dan bawang merah mengandalkan pasokan dari luar Kota Bandung, seperti Brebes, Jawa Tengah. Kondisi ini membuat Kota Bandung sangat tergantung pada pasokan dan harga pasar.

"Dua tanaman ini kan masuk jenis volatile. Kenaikan sedikit saja bisa menyebabkan inflasi. Sekarang naik, besok turun dan berubah terus," katanya. 

Pihaknya mendorong agar masyarakat bisa memanfaatkan lahan di sekitar rumah untuk menanam sendiri cabai dan bawang merah. Seperti halnya pada komunitas Buruan Sae Bdg yang memaksimalkan OTG untuk budidaya cabai dan bawang. Komunitas tersebut mendapatkan bantuan 1500 OTG dari Bank Indonesia. 

Ketua Komunitas Buruan Sae Bdg Erwin Moron mengatakan, OTG tersebut nantinya akan disebar kepada 50 kelompok Buruan Sae Kota Bandung. Satu OTG, kata dia, bisa menghasilkan puluhan kilogram cabai dan bawang merah. 

"Dengan menanam secara serentak ini, kami berharap hasil panen nanti, bisa berdampak besar menekan inflasi. Harapannya bisa menghasilkan puluhan kilo. Selain itu, ini juga untuk berkelanjutan pertanian di Bandung, " jelas dia.

Deputi direktur BI Jabar Yusuf Wicaksono mengatakan, bantuan 1500 OTG ini upaya Bank Indonesia mengendalikan inflasi di Kota Bandung. Bawang merah dan cabai sejauh ini rentan terjadi fluktuasi harga. 

"Bandung ini kan kota konsumen. Permintaan dapat banyak. Sehingga kalau ada kenaikan sedikit saja bisa menyebabkan inflasi. Makanya kami bantu agar warga menanam sendiri, " ujarnya.

(FRI)

SHARE