ECONOMICS

Cadangan Beras Bulog Hanya 500 Ribu Ton sampai Akhir Tahun, Jauh dari Target

Iqbal Dwi Purnama 25/10/2022 11:25 WIB

Badan Pangan Nasional (NFA) mencatat, Cadangan Beras Pemerintah (CBP) hingga Desember 2022 bisa berada di angka 500 ribu ton.

Cadangan Beras Bulog Hanya 500 Ribu Ton sampai Akhir Tahun, Jauh dari Target (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Badan Pangan Nasional (NFA) mengungkapkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) hingga Desember 2022 bisa berada di angka 500 ribu ton. Angka ini lebih rendah dari target 1,2 juta ton. 

Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan NFA, Rachmi Widiriani menjelaskan, selama tiga bulan terakhir, pada periode Agustus-Oktober 2022, cadangan beras yang dimiliki Bulog terus mengalami penurunan. 

Pada bulan Agustus, stock on hand Perum Bulog berada di angka 938 ribu ton. Pada bulan September, cadangan beras yang ada di Bulog di 754 ribu ton, sedangkan pada Oktober 2022 stoknya hanya 673 ribu ton.

Padahal dikatakan Rachmi, pemerintah menargetkan stok cadangan beras hingga Desember 2022 berada di angka 1,2 juta ton. Maka menurutnya, target tersebut pesimis dicapai jika tidak ada percepatan pengadaan.

"Yang paling bahaya kalau stok akhir Desember itu ditargetkan 1,2 juta, tetapi dalam praktiknya pengadaan di dua bulan lebih sedikit ini tidak mencapai target, bisa jadi pada akhir tahun stok di Bulog di bawah 500 ribu ton," ujar Rachmi dalam diskusi virtual bersama PATAKA, Selasa (25/10/2022).
 
Rachmi mengatakan, pada musim seperti ini memang harga beras cenderung mengalami peningkatan, bahkan untuk beras medium saat ini harganya sudah jauh di atas harga HET untuk harga beras medium yang diserap Bulog. 

"Pemerintah menargetkan di akhir tahun, Bulog memegang stok di 1,2 juta ton, pembelian di musim seperti ini memang perlu effort yang penuh," sambung Rachmi. 

Berdasarkan data yang dipaparkan, per tanggal 21 Oktober 2021, harga rata-rata beras medium nasional berada di angka Rp11.229 per kg, sedangkan pemerintah hanya menetapkan HET Rp9.500 per kg.

Sehingga menurutnya, saat ini NFA tengah melakukan kajian untuk menetapkan HET harga beras yang terlalu rendah khususnya untuk beras medium.

"HET dari medium itu dari awal hingga saat ini selalu dilewati terus. Ini menjadi salah satu perhatian Badan Bangan Nasional dan kita sudah melakukan series diskusi bagaimana pemberlakuan HET ini yang lebih tepat untuk beras," pungkas Rachmi. 

(FAY)

SHARE