ECONOMICS

Cadev RI Mei 2024 Naik USD2,8 Miliar Berkat Pemerintah Terbitkan Global Bond

Maulina Ulfa 07/06/2024 12:34 WIB

Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia meningkat mejadi USD139 miliar pada akhir Mei 2024.

Cadev RI Mei 2024 Naik USD2,8 Miliar Berkat Pemerintah Terbitkan Global Bond. (Foto: Unsplash)

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia meningkat mejadi USD139 miliar pada akhir Mei 2024.

Jumlah kenaikan cadev ini sebesar USD2,8 miliar dibanding posisi pada akhir April 2024 sebesar USD136,2 miliar. (Lihat grafik di bawah ini.)

Menurut BI, kenaikan posisi cadangan devisa antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa serta penerbitan obligasi berdenominasi valuta asing atau global bond pemerintah. 

"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," demikian tertulis dalam keterangan BI, Jumat (7/6/2024).

Rajin Terbitkan Global Bond

Global bond atau yang lebih dikenal sebagai Surat Berharga Negara (SBN) Valas ini merupakan salah satu instrumen penarikan utang yang biasa digunakan pemerintah.

Jika menengok pada APBN KiTa edisi April 2024 mencatat, komposisi utang pemerintah hingga 30 April 2024 tercatat Rp8.338,43 triliun.

Secara nominal, posisi utang pemerintah tersebut bertambah Rp76,33 triliun atau meningkat sekitar 0,92 persen dibandingkan posisi utang pada akhir Maret 2024 yang sebesar Rp8.262,1 triliun.

Sementara itu, rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 38,64 persen, turun dari rasio utang terhadap PDB bulan sebelumnya yang mencapai 38,79 persen.

Secara rinci, utang pemerintah didominasi oleh instrumen SBN yang kontribusinya sebesar 87,94 persen.

Hingga akhir April 2024, penerbitan SBN tercatat sebesar Rp7.333,11 triliun. Penerbitan ini juga terbagi menjadi SBN domestik dan SBN valuta asing (valas).

SBN Valas yang tercatat adalah sebesar Rp1.433,90 triliun dengan rincian, SUN sebesar Rp1.077,05 triliun dan SBSN senilai Rp356,85 triliun.

Sementara itu, SBN Domestik tercatat sebanyak Rp5.899,2 triliun yang terbagi menjadi Surat Utang Negara (SUN) sebesar Rp4.714,08 triliun serta Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp1.185,12 triliun.

Di awal tahun ini, pada 3 Januari 2024 waktu New York atau 4 Januari 2024 waktu Jakarta pemerintah RI sukses melakukan transaksi penerbitan Surat Utang Negara (SUN) Valas dalam mata uang US Dollar sebesar USD2,05 miliar dengan tenor Long 5, 10 dan 30 tahun dalam format SEC-Registered.

Transaksi ini merupakan penerbitan sovereign bond pertama di Asia pada tahun 2024 sekaligus transaksi Pemerintah keempat belas kalinya dalam format SEC-registered dalam denominasi US Dollar.

Pada pertengahan Mei 2024, pemerintah menerbitkan SBN valuta asing berdenominasi Yen Jepang (Samurai Bond) sebesar JPY200 miliar, tepatnya pada 17 Mei 2024, dengan tenor 3 tahun, 5 tahun, 7 tahun, 10 tahun dan 20 tahun.

Transaksi ini merupakan penerbitan Samurai Bond selama 10 tahun berturut-turut sejak 2015.

Transaksi penerbitan Samurai Bond termasuk didalamnya Blue Bonds di pasar Jepang ini mendapat sambutan yang sangat baik dari para investor, yang tercermin dari total permintaan investor yang mencapai JPY329,5 miliar. (ADF)

SHARE