ECONOMICS

Cegah Kasus Keracunan Massal Berulang, Kadin Dorong Perbaikan Kinerja dan SOP Dapur MBG

Tangguh Yudha 02/10/2025 11:40 WIB

Kadin Indonesia menekankan perlunya perbaikan kinerja dan standar operasional prosedur (SOP) di setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Cegah Kasus Keracunan Massal Berulang, Kadin Dorong Perbaikan Kinerja dan SOP Dapur MBG. (Foto Istimewa)

IDXChannel - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menekankan perlunya perbaikan kinerja dan standar operasional prosedur (SOP) di setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), menyusul adanya kasus keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Plt Kepala Satgas MBG Gotong Royong Kadin Indonesia Chandra Tirta Wijaya mengatakan, perbaikan sistem dan pengawasan yang ketat di setiap SPPG atau dapur MBG sangat krusial untuk mencegah insiden serupa terulang di masa mendatang.

"Target kita adalah zero accident. Jangan sampai ada satu pun dapur mitra Kadin yang bermasalah,” ujarnya dalam keterangan resminya pada Kamis (2/10/2025).

Dia juga mengingatkan para mitra pelaksana dapur MBG untuk lebih memperhatikan aspek kebersihan, kesehatan pekerja, serta kualitas bahan makanan yang digunakan dalam setiap proses produksi. Ini perlu dilakukan agar program MBG bisa memberikan manfaat secara maksimal.

“Kami mengimbau rekan-rekan untuk menjaga kebersihan dapur dan memastikan bahan baku layak konsumsi. BGN menilai MBG Kadin sebagai salah satu pelaksanaan terbaik, sehingga harus dijaga agar program ini tetap sehat, bermanfaat, dan berkelanjutan,” kata dia.

Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie menegaskan komitmen dunia usaha untuk mendukung keberlanjutan program tersebut. Menurutnya, seluruh masukan dari lapangan akan dicatat, ditindaklanjuti, serta disinergikan dengan BGN.

“Kami benar-benar ingin memberikan yang terbaik, khususnya terkait isu kesehatan. Dengan sosialisasi yang baik, publik akan memahami bahwa pemerintah, BGN, dan seluruh partisipan memiliki niat tulus dalam menyukseskan program ini,” katanya.

Ditambahkan Anindya, program MBG telah diperkenalkan di berbagai forum internasional. Apresiasi pun diberikan banyak pihak karena program ini berjalan melalui skema public-private partnership yang efektif.

“Kami banyak menyosialisasikan MBG di luar negeri, terakhir di Kanada dan Amerika (Serikat). Banyak pihak mengagumi bagaimana program ini dijalankan bukan hanya dengan skala besar, tetapi juga melalui kolaborasi publik dan swasta yang sukses,” ujarnya.

Di sisi lain, Kepala BGN Dadan Hindayana menegaskan pentingnya pengawasan keamanan pangan. Dia menyampaikan, instruksi Presiden Prabowo Subianto agar seluruh dapur MBG memiliki tenaga juru masak terlatih demi menjaga kualitas layanan.

“Salah satu instruksi Bapak Presiden (Prabowo) adalah agar setiap SPPG dilengkapi dengan juru masak atau koki terlatih. Jangan sampai makanan yang dikirim mengandung zat berbahaya atau sudah basi. Tes cepat juga diminta dilakukan, sebagaimana yang diterapkan di seluruh dapur SPPG milik Polri,” kata Dadan.

(Dhera Arizona)

SHARE