ECONOMICS

Cegah Penyebaran Covid-19, Mayoritas Gereja Katolik Gelar Ibadah Natal Hybrid

Dita Angga Rusiana 24/12/2021 21:04 WIB

Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Ignatius Suharyo mengatakan bahwa semua gereja menerapkan protokol kesehatan saat menggelar ibadah natal.

Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Ignatius Suharyo mengatakan bahwa semua gereja menerapkan protokol kesehatan saat menggelar ibadah natal. (Foto:MNC)

IDXChannel -  Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Ignatius Suharyo mengatakan bahwa dalam menggelar ibadah Natal semua gereja menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan covid-19. Dia mengatakan untuk gereja Katolik ibadah mayoritas digelar secara hybrid yakni offline dan online.

“Di gereja-gereja Katolik semua sudah diatur. Sehingga ada satu ibadah hanya online. Ibadah-ibadah yang lain online dan hadir. Pemerintah mengizinkan 50%. Biasanya gereja-gereja mengambil lebih sedikit. Dan ada tim yang akan membantu memastikan protokol kesehatan dijaga,” katanya dalam konferensi persnya, Jumat (24/12/2021).

Dia memahami bahwa Natal kali mungkin tidak sesuai yang diharapkan. Namun baginya itulah makna Natal yakni berkorban demi kebaikan bersama. Harapannya agar gereja tidak menjadi klaster penularan covid-19.

“Ada harapan-harapan tidak terpenuhi. Tetapi itu adalah bagian dari Natal. Berkorban demi kebaikan bersama. Yang sangat dijaga adalah supaya gereja tidak menjadi klaster penyebaran covid-19,” ujarnya.

Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Gomar Gultom mengatakan di gereja-gereja Kristen Protestan pun umumnya digelar secara hybrid. Dimana pembatasan-pembatasan tetap dilakukan dan protokol kesehatan harus dipatuhi.

“Kondisi sekarang kan atas kerja keras pemerintah dan disiplin masyarakat. Kita cukup hargai keadaan sudah lebih baik. Tetapi tetap kita minta seluruh warga untuk tetap waspada. Cuci tangan dan memakai masker itu menjadi keharusan. Ibadah-ibadah di gereja malam ini sudah mulai dengan pembatasan. Besok 25 juga demikian,” tuturnya.

Gomar menambahkan bahwa beberapa gereja memutuskan sampai saat ini belum melakukan ibadah secara langsung. Dimana masih tetap menggelar ibadah virtual.

“Kami sendiri dari PGI mendorong warga untuk melakukannya secara hybrid. Agar orang yang tidak puas dengan virtual bisa merasakan tapi dengan pembatasan yang ketat dan protokol yang disiplin. Penyelenggaraan virtual  juga bagus pada akhirnya orang bisa merayakan natal bersama keluarga. Natal bersama keluarga pastilah sangat Indah,” pungkasnya. (TIA)

SHARE