ECONOMICS

Cegah Penyelewengan, Karung Pupuk Subsidi Bakal Dipasang Chip

13/03/2023 20:30 WIB

Pemasangan chip bertujuan melacak (tracking) pergerakan pupuk subsidi yang didistribusikan ke daerah. 

Cegah Penyelewengan, Karung Pupuk Subsidi Bakal Dipasang Chip. Foto: MNC Media.

IDXChannel - PT Pupuk Indonesia (Persero) akan memasang chip di karung pupuk bersubsidi. Langkah itu untuk mencegah terjadinya tindakan penyelewengan saat pupuk didistribusikan. 

SPV Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana, menyebut pemasangan chip bertujuan melacak (tracking) pergerakan pupuk subsidi yang didistribusikan ke daerah. 

“kita siapkan juga, tapi belum kita implementasikan karena satu dan lain hal, yakni tracking system di karung. Kita pasang di karung kita ada chip. Semacam chip di setiap karung, nantinya bisa digunakan untuk tracking barang (pupuk subsidi),” ujar Wijaya saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (13/3/2023). 

Berdasarkan hasil uji coba Pupuk Indonesia, didapatkan adanya penyelewengan pupuk bersubsidi. Karena itu, perusahaan segera mengembangkan pemasangan chip yang dimaksud. 

“Uji coba lama, riil time masukan karung dilempar ke sana kemari tes copot atau luntur. Kita sedang kembangkan,” kata dia.

Terkait penyelewengan pupuk subsidi, lanjut Wijaya, kerap terjadi di tingkat distributor. Pihaknya pun melakukan pengecekan langsung di lapangan. Dia juga berharap masyarakat melaporkan tindak kejahatan itu jika ada temuan di lapangan. 

“Kalau distributor nakal, silahkan lapor. Kita akan cek, kalau memang nakal kita pecat. Tahun lalu kita sempat ke Ngawi (Jawa Timur), di sana ada penumpukan pupuk subsidi. Jadi pupuk yang sudah diterima petani itu ada yang mengumpulkan. Kemudian dijual lagi ke petani di daerah lain dengan harga yang lebih mahal,” tuturnya.

Selain mengembangkan chip, Pupuk Indonesia juga membuat ritel manajemen sistem dengan nama Rekan.

"Rekan ini adalah kaya semacam apps yang dimiliki, yang dipasang distributor dan kios untuk melakukan tracking (pengecekan) barang masuk dan keluar,” jelas Wijaya. (NIA)

SHARE