ECONOMICS

Cegah Potensi Korupsi, Kepala Otorita IKN Bakal Sadap HP Seluruh Pegawai

Iqbal Dwi Purnama 04/09/2023 16:58 WIB

Otorita IKN mencegah adanya korupsi di proyek ibu kota baru. Sebab, hal itu dapat menghambat proses pembangunan.

Cegah Potensi Korupsi, Kepala Otorita IKN Bakal Sadap HP Seluruh Pegawai. (Foto: Iqbal/MNC Media)

IDXChannel - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mencegah adanya korupsi di proyek ibu kota baru. Sebab, hal itu dapat menghambat proses pembangunan yang diproyeksikan bakal jadi katalis pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Hal itu ditegaskan oleh Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Bambang Susantono, dalam acara Pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan OIKN, Senin (4/9/2023).

Dia mengatakan korupsi di lingkungan otorita tidak akan mendapatkan toleransi apapun alasannya. "Saya selalu menyatakan bahwa saya zero tolerance terhadap korupsi, saya tidak menolelir sedikitpun korupsi, saya yakin tidak ada yang punya niat untuk itu, tapi kalau ada yang seperti itu saya tidak akan memberikan kesempatan yang kedua kalinya," ujar Bambang.

Bahkan untuk mencegah terjadinya korupsi dilingkup OIKN, Bambang siap untuk menyadap ponsel pegawainya. Hal itu sebagai bentuk transparansi bagi para pegawai di lingkup OIKN. 

"Hati-hati dalam melakukan pengikatan, kalau perlu semua pegawai Nusantara di sadap HP-nya, kami ingin terbuka, transparan dan akuntabel," sambung Bambang. 

Lebih lanjut, Bambang memaparkan setidaknya ada 3 celah yang paling rawan terhadap kasus korupsi pada sebuah organisasi kenegaraan. Pertama, bagi-bagi jabatan lewat merekrut orang hanya karena alasan kedekatan, tanpa melihat kompetensi dan kemampuannya. 

"Teman-teman kami di KPK sudah warning, ada 3 bagi-bagi yang harus dihindari, satu bagi jabatan, seperti rekrutmen, jangan sampai ada kenal jadi masuk tanpa melalui proses," lanjutnya. 

Kedua, bagi-bagi kavling atau lahan-lahan di IKN. Hal itu seperti yang dialami pejabat di wilayah yang cukup dengan kawasan IKN, yang saat ini juga tengah menghadapi masalah hukum karena dugaan korupsi. 

Ketiga, adalah bagi-bagi proyek, mengingat saat ini IKN merupakan kota yang dibangun dari 0. Sehingga ke depannya bakal masih banyak pembangunan-pembangun baru yang berkaitan dengan pengembangan kota. 

"Hari hati tiga hal ini, kadang tidak sadar kalau ini menguntungkan orang, tapi saya tidak akan menolerir sedikit pun kalau ada yang main-main soal ini," katanya.

(FRI)

SHARE