CEO Rakuten Ingin Jual Banyak Obligasi ke Investor Jepang, Ini Alasannya
CEO Rakuten, Hiroshi Mikitani ingin menjual lebih banyak obligasi kepada para investor Jepang.
IDXChannel- CEO Rakuten, Hiroshi Mikitani ingin menjual lebih banyak obligasi kepada para investor Jepang. Cara itu dilakukan untuk membantu mendiversifikasi pendanaan yang selama ini terfokus pada pasar utang luar negeri.
"Investor obligasi sangat, sangat percaya diri atau membangun kepercayaan diri mereka terhadap bisnis kami," kata Mikitani dilansir dari Bloomberg, Jumat (17/1/2025).
Harga pasar saat ini mengindikasikan pandangan terhadap Rakuten membaik setelah bertahun-tahun mengalami kerugian dan neraca keuangan yang membengkak. Keberhasilan memanfaatkan pasar obligasi domestik menambah momentum meskipun masih banyak tantangan.
Saat ini, peringkat kredit Rakuten berada di bawah level A yang disyaratkan oleh banyak investor di Jepang. Rakuten akan menebus obligasi senilai 400 miliar yen atau setara Rp42 triliun pada paruh pertama 2025.
Meskipun ada perbaikan, Rakuten masih menghadapi kerugian besar dalam bisnis selulernya.
Mikitani mengatakan hingga kini belum ada keputusan tentang ukuran dan waktu penerbitan utang di Jepang. Rakuten terakhir melakukan penjualan domestik kepada investor ritel pada Februari 2023.
Selain itu, Rakuten menyebut kepercayaan investor semakin besar setelah selisih antara imbal hasil obligasi Rakuten dan obligasi pemerintah Jepang menurun secara signifikan.
Menurut data bloomberg, spread obligasi keduanya menyusut menjadi sekitar 180 basis poin pada 16 Januari. Angka ini turun sekitar 490 basis poin dibanding tahun sebelumnya. Sementara, obligasi yen Rakuten akan jatuh tempo pada Desember 2026,
Sementara itu, pendapatan Rakuten untuk kuartal dari Juli-September yang berasal dari bisnis selulernya meningkat 20 persen dari tahun sebelumnya.
Melihat situasi itu, Mikitani optimitis Rakuten bisa menurunkan beban bunga. Dia berharap Rakuten memperoleh keuntungan tinggi.
"Saya rasa kami akan dapat menurunkan beban bunga kami, seiring dengan peningkatan kinerja kami. Kami ingin menjadi salah satu perusahaan dengan tingkat keuntungan tertinggi di Jepang, dan di masa depan, di dunia," kata Mikitani.
(Ibnu Hariyanto)