Cerita Penjual Barang Antik, Kantongi Rp10 Juta untuk Satu Lembar Uang Kuno
Paling mahal ini, uang yang sempat beredar tapi ditarik lagi oleh pemerintah tahun 1957, yakni Rp5 ribu rupiah bergambar banteng.
IDXChannel - Seorang pria bernama Iis (52) yang berprofesi penjual barang antik menceritakan kpengalamannya dalam berdagang barang yang kerap diburu kolektor itu. Lis mengatakan ia menjual barang antik karena mengikuti jejak orang tua yang telah mulai sejak tahun 1994.
Salah satunya, mendapat keuntungan yang cukup lumayan dari penjualan koin belanda.
"Kalau uang Belanda yang tulisannya Gulden sekarang kisaran Rp200 ribu, per-keping itu satu koin itu yang 2,5 Gulden Belanda. Itu jaman Hindia Belanda," ujarnya dilansir Okezone, Senin (7/11/2022).
"Kalau koin yang paling langka, 2,5 Gulden yang tahun 1818 itu susah dicari, itu harganya emang udah mahal. Itu kalau dijual bisa di atas Rp5 juta lebih satu koin. Nah, kalau tahun 1818 itu satu keping 3 Gulden," imbuh dia.
Tidak hanya menjual mata uang Gulden Belanda, Iis juga menjual mata uang Indonesia yang tergolong langka. Bahkan harga uang Indonesia yang langka tesebut harganya melebihi mata uang Gulden Belanda.
"Kalau saya yang pernah jual paling mahal, paling uang kertas yang seri binatang, seri-seri Indonesia. Yang paling mahal ini, uangnya sempat beredar tapi ditarik lagi oleh pemerintah tahun 1957, Rp5 ribu rupiah gambar banteng, itu paling Rp10 jutaan," kata dia.
Iis mengatakan bahwa walaupun hasil penjualan uang-uang kuno tidak selalu menghasilkan banyak uang, ia mengaku memiliki kepuasan tersendiri saat memiliki kolensi uang-uang kuno tersebut. Terlebih apabila koleksi yang ia miliki tidak dimiliki oleh sesama penjual barang-barang antik.
"Ditambah buat kepuasan juga ngoleksi barang, puasnya dapat barang susah, barangnya jarang, kita juga bisa jual mahal. Kalau misalnya dapat barang susah nih, nah terus baru saya aja yang dapet yang lain belum, itu ada kepuasan tersendiri," ungkapnya.
Adapun ia mendapatkan koin-koin kuno berasal dari masyarakat sekitar yang menjual koin-koinnya. Banyak warga sekitar yang mendatangi lapak dagangan Iis di Jalan Surabaya, Jakarta Pusat, hanya untuk menjual koin-koin tersebut.
"Ada orang dari perumahan-perumahan dijual ke sini, kita beli, kalau barangnya cocok ya kita ambil, kalau barangnya banyak, ya kita pikirin dulu," ujarnya. (NIA)
Penulis: Ahmad Dwiantoro