Chandra Asri (TPIA) Pastikan Proyek di Cilegon Tetap Jalan Meski Diduga Dipalak Rp5 Triliun
PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) menegaskan komitmen untuk terus melanjutkan investasi besar di Indonesia.
IDXChannel - PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) menegaskan komitmen untuk terus melanjutkan investasi besar di Indonesia, meski sempat diterpa insiden dugaan permintaan jatah proyek oleh oknum anggota Kadin Cilegon.
Perusahaan menyatakan tetap mematuhi aturan dan berharap kerja sama yang lebih sehat antar pihak ke depan.
“Kami dari Chandra Asri sekali lagi mengucapkan terima kasih karena telah difasilitasi dengan baik, dan tentu Chandra Asri terus berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia,” ujar Direktur Legal dan External Affairs TPIA Edi Riva’i dalam konferensi pers di kantor BKPM, Jakarta, ditulis pada Jumat (16/5/2025).
Dia menerangkan, TPIA mendukung target pemerintah dalam mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen. Sehingga, kerja sama antara investor dan pemangku kepentingan perlu berjalan sinergis agar pembangunan tidak terhambat oleh hal-hal di luar mekanisme resmi.
“Arahan-arahan dari pemerintah, dari Kadin, dari kepolisian, dan juga dari pemerintah daerah menjadi komitmen kami. Kami selalu taat pada compliance dan aturan yang berlaku,” kata dia.
Sedianya kasus oknum anggota Kadin ‘minta jatah proyek’ mencuat setelah beredar video yang menunjukkan dugaan permintaan jatah proyek senilai Rp5 triliun dari oknum Kadin Cilegon kepada pihak Chandra Asri.
Edi mengakui insiden tersebut sempat membuat kegaduhan di sekitar proyek. Namun, pihaknya tetap optimistis untuk menyelesaikan pembangunan sesuai target waktu.
“Kami juga mohon maaf jika proyek ini sempat membuat kegaduhan,” katanya.
Pemerintah melalui Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM telah menggelar pertemuan yang mempertemukan seluruh pihak terkait, termasuk Chandra Asri, Kadin Pusat dan Daerah, serta jajaran pejabat daerah Banten.
Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan untuk memperkuat sistem kemitraan investor dan pengusaha lokal yang transparan, dan mencegah praktik serupa di masa mendatang.
“Pemerintah sangat concern berbicara pertumbuhan ekonomi di angka 8 persen, dan salah satu strateginya adalah kita untuk mendorong pertumbuhan investasi,” kata Todotua.
(Dhera Arizona)