China Buka Pintu Swasta Cari Utang dari Luar Negeri, Yuan Anjlok
Yuan anjlok ke level terendah setelah People’s Bank of China (PBOC) mengurangi tekanan pada mata uangnya.
IDXChannel - Mata uang Yuan anjlok ke level terendah setelah People’s Bank of China (PBOC) mengurangi tekanan pada mata uang dengan menetapkan kurs pada level terendah.
Di Shanghai, mata uang Yuan merosot sebesar 0,6% menjadi 7,3084 per dolar AS mendekati ujung lemah dari perdagangan 2% di sekitar penetapan PBOC.
Kondisi perekonomian China semakin memperburuk nasib investor China dengan saham-saham yang terdaftar di luar negeri kini berjatuhan. Belum lagi dengan kondisi Yuan yang terhempas pada rekor terendah.
Perombakan kepemimpinan memberi peluang bagi Presiden Xi Jinping untuk mencengkeram kekuasaannya. Memicu kembali perdebatan bahwa perekonomian China yang terbesar di dunia itu tidak dapat diinvestasikan.
"Risiko istimewa meningkat, mengingat ekspektasi yang memburuk serta kekhawatiran tentang arus keluar modal," kata Tommy Xie, Kepala Penelitian China di Oversea-Chinese Banking Corp, dikutip dari Bloomberg pada Selasa (25/10/2022).
Bank Sentral China justru melakukan pelonggaran pada kebijakan mata uangnya, daripada melakukan intervensi seperti yang dilakukan oleh Bank of Japan untuk menyelamatkan mata uang Yen.
Penurunan Yuan dan Yen memperburuk tekanan pada mata uang Asia yang sudah terbebani oleh melebarnya kesenjangan suku bunga dengan AS.
China mengambil tindakan untuk memperlambat depresiasi Yuan meskipun efeknya tidak banyak. Bank Sentral kemudian mengubah kebijakan untuk memudahkan perusahaan mencari pendanaan di luar negeri, sehingga dapat memperbanyak arus modal.
Deputi Gubernur PBOC, Pan Gongsheng menegaskan janjinya untuk menjaga Yuan tetap stabil pada tingkat yang wajar dan ekuilibrium, dan berjanji untuk mendorong reformasi nilai tukar.
Sementara Bank Sentral menilai, mata uang akan mencapai keseimbangan dengan sendirinya karena penawaran dan permintaan memainkan peran yang menentukan.
"Mengingat tren pelonggaran dalam penetapan, itu menunjukkan bahwa PBOC baik-baik saja dengan membiarkan Yuan melemah," Yuting Shao, Ahli strategi di State Street Global Markets.
(Penulis: Ribka Christiana Putri/Magang)
(FAY)