China Larang Pembelian Perangkat Medis dari Eropa
China mengumumkan larangan pembelian perangkat medis dari perusahaan-perusahaan di Uni Eropa (UE). Hal itu sebagai tindakan balasan terhadap Uni Eropa.
IDXChannel – China mengumumkan larangan pembelian perangkat medis dari perusahaan-perusahaan di Uni Eropa (UE). Hal itu sebagai tindakan balasan atas pembatasan serupa oleh Uni Eropa.
Perusahaan Eropa akan dikecualikan jika anggaran pengadaan di atas 45 juta yuan (USD6,28 juta), menurut pemberitahuan dari Kementerian Keuangan China pada Minggu (6/7/2025) seperti dilansir dari AP.
Kebijakan tersebut langsung berlaku pada hari yang sama. Meski begitu, Beijing mengecualikan perusahaan Eropa yang telah berinvestasi di China dan yang memproduksi barang di negara tersebut.
China juga memberlakukan bea antidumping pada brendi Eropa, terutama cognac yang diproduksi di Prancis, mulai Jumat (4/7/2025). Sementara bea atas brendi mencakup beberapa pengecualian untuk produsen brendi utama. Hal itu menambah daftar panjang sengketa perdagangan di berbagai industri antara China dan UE.
Awalnya China memprotes setelah banyak negara Eropa mengenakan bea atas kendaraan listrik yang dibuat di negaranya. Sejak saat itu, China meluncurkan penyelidikan terhadap daging babi dan produk susu Eropa.
Pada Juni lalu, UE mengumumkan nama perusahaan-perusahaan China yang akan dikecualikan dari pembelian barang pemerintah apa pun senilai lebih dari 5 juta euro (USD5,89 juta).
Langkah tersebut bertujuan untuk memberi insentif kepada China agar menghentikan diskriminasi terhadap perusahaan-perusahaan UE. Perkumpulan negara-negara di Benua Biru itu menyatakan China membangun "hambatan hukum dan administratif yang signifikan dan berulang terhadap pasar pengadaannya."
Sebagai tanggapan, China mengatakan bahwa mereka tidak punya pilihan selain menerapkan tindakan balasan.
"China telah berulang kali menyatakan melalui dialog bilateral bahwa mereka bersedia menangani perbedaan dengan UE dengan baik melalui dialog dan konsultasi serta pengaturan pengadaan pemerintah bilateral," tulis pernyataan Kementerian Perdagangan China.
"Sayangnya, UE telah mengabaikan niat baik dan ketulusan China dan masih bersikeras mengambil tindakan pembatasan dan membangun hambatan proteksionis baru," lanjut pernyataan tersebut.
(Febrina Ratna Iskana)