China Pede Dominasi Dolar AS di Ekonomi Dunia Akan Berakhir
Gubernur Bank Sentral China (PBOC) Pan Gongsheng mengatakan, dominasi dolar Amerika Serikat (AS) di sistem moneter global dapat berakhir.
IDXChannel - Gubernur Bank Sentral China (PBOC) Pan Gongsheng mengatakan, dominasi dolar Amerika Serikat (AS) di sistem moneter global dapat berakhir.
“Di masa depan, sistem moneter global bisa berkembang menuju situasi di mana beberapa mata uang kuat hidup berdampingan, bersaing, dan saling mengawasi,” kata Pan di Forum Lujiazui di Shanghai, dilansir dari Bloomberg pada Jumat (20/6/2025).
Kepercayaan terhadap AS memudar setelah berbulan-bulan kebijakan Presiden Donald Trump yang tidak menentu. Investor memangkas kepemilikan dolar akhir-akhir ini.
Sejak Trump kembali ke Gedung Putih tahun ini, dolar telah kehilangan lebih dari 10 persen nilainya terhadap euro, pound, dan franc Swiss, serta melemah terhadap setiap mata uang utama di dunia.
Sebelumnya, Ketua Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde, mengatakan dominasi dolar AS semakin tidak pasti dan euro mungkin memainkan peran yang lebih penting secara global.
Berbicara di acara yang sama di Shanghai, Direktor Biro Penelitian PBOC Wang Xin mengatakan, meskipun kepercayaan pasar terhadap dolar telah melemah, statusnya di masa depan akan bergantung pada bagaimana mata uang lain berkembang.
"Akan lebih baik jika kita beralih dari sistem yang terlalu bergantung pada dolar ke sistem di mana beberapa mata uang utama bersaing satu sama lain," katanya.
China juga telah memosisikan yuan sebagai saingan dolar AS. Ini merupakan perpanjangan dari upaya Presiden Xi Jinping untuk membangun China menjadi kekuatan finansial dunia.
Risiko tarif tahun ini mengintensifkan inisiatif tersebut, dengan beberapa eksportir AS meminta penyelesaian dalam mata uang alternatif, termasuk yuan, untuk menangkal dampak fluktuasi dolar AS.
"Pidato Pan menyoroti langkah-langkah mantap menuju internasionalisasi yuan," kata Morgan Stanley dalam catatannya. (Wahyu Dwi Anggoro)