ECONOMICS

Cinere Jadi Magnet Properti Menengah Atas, Sawangan Berpotensi Naik Kelas

Dhera Arizona Pratiwi 04/10/2025 10:10 WIB

Cinere menjadi salah satu kecamatan paling populer di Depok dalam hal pencarian rumah baru maupun second.

Cinere Jadi Magnet Properti Menengah Atas, Sawangan Berpotensi Naik Kelas. (Foto Istimewa)

IDXChannel - Cinere menjadi salah satu kecamatan paling populer di Depok dalam hal pencarian rumah baru maupun second. Sebab, lokasinya paling dekat dengan Jakarta Selatan.

Alhasil, Cinere juga menempati posisi teratas sebagai area dengan permintaan properti kelas menengah hingga menengah-atas.

Sebanyak 54,7 persen permintaan di Cinere terpusat pada segmen hunian Rp1–3 miliar, disusul 18,9 persen di kisaran Rp400 juta–Rp1 miliar.

“Dominasi permintaan pada segmen Rp1 miliar–Rp3 miliar ini memperlihatkan Cinere menjadi magnet bagi pembeli dengan daya beli lebih tinggi,” kata Head of Research Rumah123 Marisa Jaya dalam keterangan resminya, Sabtu (4/10/2025).

Sebaliknya, Beji dan Cimanggis lebih merepresentasikan pasar kelas menengah. Di kedua kecamatan ini, properti dengan harga Rp400 juta–Rp1 miliar mendominasi permintaan, mencapai 51,2 persen di Beji dan 55,2 persen di Cimanggis.

"Angka tersebut memperlihatkan konsistensi preferensi masyarakat menengah yang mencari hunian terjangkau dengan akses kota yang relatif strategis," katanya.

Pola berbeda terlihat di Pancoran Mas dan Sawangan yang cenderung menarik minat segmen menengah hingga menengah-bawah. Permintaan hunian dengan harga di bawah Rp400 juta mencapai 35,3 persen di Pancoran Mas dan bahkan lebih tinggi di Sawangan sebesar 48,7 persen.

Dia menerangkan, meskipun permintaan pada segmen Rp400 juta–Rp1 miliar masih cukup besar (45,3 persen di Pancoran Mas dan 42,3 persen di Sawangan), kebutuhan untuk hunian dengan harga lebih tinggi hampir tidak signifikan, terutama di Sawangan yang berada di bawah 10 persen.

Namun, Sawangan menunjukkan dinamika menarik sebagai area yang berkembang pesat beberapa tahun terakhir. Kehadiran tol Depok–Antasari mendorong lahirnya berbagai pengembangan perumahan baru, termasuk oleh pengembang bereputasi nasional. 

"Ini bisa mendorong Sawangan naik kelas dan menjadi salah satu pusat pertumbuhan baru sektor perumahan di Depok,” katanya.

Secara umum, kata Marisa, area Sawangan juga mencatatkan median harga yang rendah pada hampir semua segmen luas bangunan, sementara Cinere mencatatkan harga yang tertinggi. Hal ini selaras dengan pola permintaan di area tersebut serta lokasi kecamatan dan kedekatannya dengan Jakarta.

Sebagai informasi, Kota Depok mencatatkan tren harga rumah second paling tangguh di tengah melambatnya pasar properti nasional. Berdasarkan data Rumah123 Flash Report September 2025, pertumbuhan indeks harga tahunan rumah second (Resale Price Index) di Depok mencapai 3,8 persen.

Angka tersebut di atas rata-rata pertumbuhan di Jabodetabek sebesar 0,3 persen dan nasional yang hanya 0,2 persen secara tahunan (Year-on-Year). Sejak Juni sampai Agustus, pertumbuhan harga Jabodetabek dan nasional secara umum terus melambat.

Secara nasional, berdasarkan Rumah123 Flash Report September 2025, harga rumah di Indonesia hingga Agustus 2025 tercatat naik tipis 0,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Dari 13 kota yang masuk dalam indeks harga rumah second, sebanyak tujuh kota menunjukkan kenaikan harga tahunan, dengan Yogyakarta mencatat pertumbuhan paling tinggi sebesar 4 persen.

Di kawasan Jabodetabek, tren positif juga masih terlihat meski dengan kenaikan yang relatif moderat. Depok mencatatkan pertumbuhan harga rumah sebesar 3,8 persen YoY, disusul Tangerang sebesar 1,4 persen YoY.

(Dhera Arizona)

SHARE