CORE Proyeksi Ekonomi Indonesia Tumbuh hingga 5 Persen
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, jumlah kelas menengah Indonesia menurun dari 57,33 juta pada 2019 lalu menjadi 47,85 juta pada 2024.
IDXChannel - CORE Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2025
berkisar 4,8 persen sampai 5 persen.
"Proyeksi pertumbuhan ekonomi masih jauh dari target pemerintah yang ingin mencapai target sebesar 8 persen," kata Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal dalam keterangan tertulis Kamis (30/1/2025).
Meskipun begitu, perekonomian dapat saja tumbuh lebih tinggi jika pemerintah mampu mengoptimalkan berbagai potensi yang ada melalui kebijakan yang tepat dan mengedepankan kepentingan nasional.
Revitalisasi dan industrialisasi, misalnya, dapat dijadikan sebagai cara jitu untuk menumbuhkan ekonomi secara lebih baik.
Di sisi lain, Ketua Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Merek Global Indonesia
(APREGINDO) Handaka Santosa menuturkan, salah satu tantangan pedagang ritel yang harus dihadapi saat ini adalah penurunan jumlah kelas menengah.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, jumlah kelas menengah Indonesia menurun dari 57,33 juta pada 2019 lalu menjadi 47,85 juta pada 2024.
"Penurunan jumlah kelas menengah ini merupakan sinyal bagi penurunan konsumsi rumah tangga yang selama ini menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya.
Namun, Handaka melihat masih ada peluang bagi pedagang ritel melihat data jumlah rekening bank di atas Rp5 miliar yang justru bertambah. Selain itu, dia optismistis karena potensi orang
kaya yang belanja di luar negeri sebesar Rp324 triliun.
Dia juga menyoroti banyaknya impor barang ilegal yang menekan daya saing pedagang ritel
legal. Barang-barang ilegal itu diperjualbelikan secara online. CEO Sogo ini berharap ada upaya
cerdas dan cermat untuk menghentikan peredaran barang ilegal ini.
"Barang ilegal ini memangkas pendapatan pemerintah dari bea masuk, PPN dan PPh impor, biaya survei, safeguard dan lain-lainnya," katanya.
(kunthi fahmar sandy)