Covid-19 di 21 November Bertambah 314 Kasus, Jakarta Paling Tertinggi
Kasus positif Covid-19 di Indonesia kembali bertambah. Tercatat pada 21 November 2021 bertambah 314 kasus.
IDXChannel - Kasus positif Covid-19 di Indonesia kembali bertambah. Tercatat pada 21 November 2021 bertambah 314 kasus. Sehingga akumulasi positif Covid-19 saat ini lebih dari 4,2 juta kasus atau sebanyak 4.253.412 kasus.
Selain itu, juga dilaporkan kasus yang sembuh dari Covid-19 pada hari ini tercatat 331 orang. Sehingga total sebanyak 4.101.547 orang sembuh.
Sementara jumlah yang meninggal kembali bertambah 11 orang. Sehingga total meninggal menjadi 143.739 orang.
Berikut sebaran penambahan kasus Covid-19 di 34 provinsi per 21 November 2021:
1. DKI Jakarta 111
2. Jawa Barat 36
3. Nusa Tenggara Timur 35
4. Jawa Timur 22
5. Jawa Tengah 20
6. Riau 12
7. Di Yogyakarta 11
8. Kalimantan Barat 11
9. Banten 9
10. Lampung 8
11. Kalimantan Timur 7
12. Bali 6
13. Papua Barat 5
14. Bangka Belitung 4
15. Sulawesi Selatan 3
16. Sumatera Utara 2
17. Sulawesi Utara 2
18. Sulawesi Tenggara 2
19. Aceh 1
20. Jambi 1
21. Nusa Tenggara Barat 1
22. Kalimantan Tengah 1
23. Sulawesi Tengah 1
24. Gorontalo 1
25. Maluku 1
26. Papua 1
27. Sumatera Barat 0
28. Sumatera Selatan 0
29. Bengkulu 0
30. Kepulauan Riau 0
31. Kalimantan Selatan 0
32. Kalimantan Utara 0
33. Sulawesi Barat 0
34. Maluku Utara 0
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Mayjen TNI Suharyanto mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 belum usai. Suharyanto pun mengingatkan waspada adanya varian baru virus corona AY.4.2 yang telah masuk ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
“Varian AY4.2 sudah mulai masuk ke Malaysia. Ini yang harus kita antisipasi. Negara-negara di Eropa kasus Covid-19 sudah naik,” ungkap Suharyanto dikutip dalam keterangan resminya, Minggu (21/11/2021).
Di samping itu, Suharyanto juga meminta seluruh unsur mengantisipasi adanya dua momentum yakni Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2022 (nataru). Menurutnya, dua momentum tersebut dapat mendorong masyarakat untuk beraktivitas di luar ruangan, sehingga hal itu juga dapat memicu terjadinya kerumunan yang kemudian diikuti dengan peningkatan kasus aktif Covid-19.
Bahkan, Suharyanto mengatakan bahwa tiap libur panjang seperti nataru tersebut, Indonesia belum dapat melewatinya dengan indeks kasus yang rendah.
“Sejak pandemi COVID-19, yang namanya nataru kita belum berhasil melewatinya tanpa kenaikan kasus. Mudah-mudahan untuk tahun ini kita bisa berhasil. Kalaupun ada peningkatan maka tidak terlalu drastis dan segera dapat diatasi,”
Berdasarkan data Satgas Covid-19, dalam kurun waktu 2020, selain nataru, persentase kenaikan kasus Covid-19 di Tanah Air juga terjadi setelah adanya libur panjang, seperti libur Idul Fitri, libur Hari Kemerdekaan, libur Maulid Nabi dan libur Nataru.
Adapun pada 2021, Indonesia bahkan dihantam gelombang kedua setelah libur panjang Idul Fitri 2021 dan juga ditambah dengan masuknya varian delta.
Guna mengantisipasi adanya potensi kenaikan kasus tersebut dari dua faktor tersebut, mantan Pangdam V Brawijaya itu meminta seluruh pihak untuk terus mematuhi protokol kesehatan dan vaksinasi. Sebab, dua hal tersebut menjadi upaya terbaik untuk mencegah terjadinya penularan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
“Jadi protokol kesehatan ini terus dijaga. Jangan sampai nanti muncul klaster lagi, utamanya di pengungsian. Terkadang kita lupa saat kondisi bencana untuk terus disiplin protokol kesehatan, Ibu-ibu di dapur umum, jika tidak bisa jaga jarak minimalnya jangan sampai lepas masker! Kalau tidak punya, akan dibagikan secara gratis!” tandas Suharyanto. (RAMA)