ECONOMICS

Covid-19 di Malang Melonjak, Okupansi RS Rujukan Naik Hampir 50 Persen

Avirista M/Kontributor 08/02/2022 11:02 WIB

Di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang misalnya bed occupancy ratio (BOR) atau keterisian bed ruang Covid-19 telah naik selama dua pekan terakhir.

Covid-19 di Malang Melonjak, Okupansi RS Rujukan Naik Hampir 50 Persen (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Melonjaknya angka Covid-19 membuat keterisian bed okupansi rumah sakit rujukan naik. 

Di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang misalnya bed occupancy ratio (BOR) atau keterisian bed ruang Covid-19 telah naik selama dua pekan terakhir.  

Wakil Direktur (Wadir) RSSA dr. Syaifullah Azmiragani mengungkapkan, kenaikan BOR isolasi Covid-19 di RSSA terjadi hampir 50 persen dalam dua beberapa pekan terakhir. Pasalnya minggu lalu jumlah keterisian bed ruangan Covid-19 berkutat di 30 persen dan hari ini kembali naik 10 persen, dengan terisi 40 bed dari 90 bed yang disediakan.  

"Minggu lalu masih sekitar 30 persen dari jumlah bed yang kami sediakan. Jadi kami sudah mempersiapkan saat ini 90 yang kami siapkan untuk itu. Hari ini sudah terisi 40 jadi hampir mendekati 50 persen," ucap Syaifullah Azmiragani, pada Selasa (7/2/2022) ditemui di RSSA Malang.  

Tren peningkatan disebutnya telah terjadi sejak dua pekan terakhir, dimana sebelumnya tambahan pasien Covid-19 hanya berkisar 6 - 7 orang per hari. Saat ini jumlah penambahan pasien Covid-19 yang dirawat di RSSA Malang telah mencapai dua digit.  

"Kami lihat sekitar 2 minggu terakhir ini, tiga minggu lalu kami masih di bawah satu digit 6 - 7 pasien. Dua minggu ini mulai di atas 20, hari ini mencapai 40," tuturnya.  

Para pasien yang menempati ruangan isolasi ini adalah pasien dengan kategori ringan hingga sedang, mulai masyarakat umum hingga ada beberapa tenaga kesehatan (nakes) yang terkonfirmasi positif Covid-19.  

"Yang lainnya kategori sedang, dan sementara ini memang kami masih belum memiliki isoter. Maka untuk nakes kami juga memanfaatkan ruang itu, untuk ruang isolasi mandiri, karena saat ini rumah sakit lapangan belum dibuka. Jadi kalau dibuka yang ringan-ringan kita pindahkan ke sana," ungkapnya.  

Selain ruang isolasi Covid-19, RSSA Malang juga menyiapkan 20 bed untuk ruang ICU Covid-19 dengan gejala berat. Dimana saat ini dari 20 bed, baru terisi lima bed, dengan empat orang pasien menggunakan alat bantu napas.  

"Kita saat ini mempersiapkan 20 bed, tapi seandainya dibutuhkan 40 bed pun kita sudah siapkan. Sekarang masih lima jauh. (Untuk bed isolasi Covid-19) yang dioperasionalkan 90, kalau dibutuhkan bisa kita naikkan menjadi 240," ujarnya.  

Mayoritas pasien Covid-19 disebutkan Syaifullah, berasal dari daerah Malang raya utamanya Kota Malang. Dari total keseluruhan pasien yang dirawat di RSSA Malang, tiga pasien memang dinyatakan meninggal dunia.  

"Dalam waktu dua minggu ini ada tiga yang meninggal. Betul karena kondisinya sudah jelek, ada komorbid juga," tukasnya.  

Sebagai informasi dalam lima hari terakhir sejak 2 - 7 Februari 2022 terdapat tambahan pasien Covid-19 sebanyak 917 orang di Kota Malang. Sementara total akumulasi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 hingga Selasa pagi (8/2/2022) mencapai 17.064 kasus, dengan 811 kasus aktif. Sedangkan 15.118 pasien dinyatakan sembuh, dan sisanya 1.135 pasien meninggal dunia.

(SANDY)

SHARE