ECONOMICS

Covid Kembali Ngamuk, Tiga Pabrik Honda di China Berhenti Operasi

Tim IDXChannel 05/08/2021 09:47 WIB

Covid-19 kembali mengamuk di China, membuat Honda Motor menghentikan produksi di tiga pabrik perakitan mobilnya di China.

Covid Kembali Ngamuk, Tiga Pabrik Honda di China Berhenti Operasi (FOTO: Reuters)

IDXChannel - Covid-19 kembali mengamuk di China bahkan lebih kondisinya lebih buruk di bandingkan tahun lalu. Kondisi ini membuat Honda Motor menghentikan produksi di tiga pabrik perakitan mobilnya di China.

Mengutip Nikkei, Kamis (5/8/2021), Hinda telah menutup sementara waktu tiga pabrik perakitan mobil mereka di Wuhan sejak Selasa. Pasalnya, banyak pekerjanya yang tidak bisa datang ke pabrik akibat kebijakan lockdown pemerintah Wuhan.

Kapasitas produksi ketika pabrik perakitan Honda tersebut mencapai 720.000 unit kendaraan, dan Honda belum dapat memastikan kapan pabrik mereka akan kembali beroperasi.

Berkaca pada tahun lalu, China menerapkan lockdown selama 76 hari di Wuhan sejak covid-19 pertama kali ditemukan di Wuhan dan baru berakhir kebijakan lockdown pada April 2020.

Pemerintah China sangat ketat dalam mengawasi peningkatan kasus covid. Berdasarkan dokumen Kementerian Kesehatan China, covid varian delta telah menginfeksi 485 orang dalam dua minggu terakhir. Data terbaru dalam 1 Februari-19 Juli tercatat ada 430 kasus covid baru.

Bila kondisi ini berlanjut, ekonomi China akan kembali terancam, pasalnya ketika Covid merebak tahun lalu, China langsung mengeluarkan kebijakan lockdown ketat yang berdampak berhentinya roda perekonomian negara tersebut. 

Untuk membendung lonjakan kasus covid, pemerintah China menggelontorkan 1,7 miliar dosis vaksin. Ini berarti setidaknya 800 juta warga China sudah menerima vaksin covid.

Namun, menurut Profesor Lu Shan dari Universitas Massachussetts Medical School, vaksin yang dikembangkan oleh Sinopharm dan Sinovac China hanya efektif antara 50-78 persen melawan virus covid. Sebaliknya Pfizer dan Moderna yang berasal dari Amerika Serikat masing-masing melaporkan tingkat kemanjuran melawan covid lebih dari 90 persen.

“Efektivitas perlindungan vaksin Sinovac dan Sinopharm lebih rendah dibandingkan Pfizer da nModerna,” kata Lu Shan.

(RAMA)

SHARE