Covid Lagi Mengamuk, Kemenkes Belum Lakukan Vaksinasi ke Anak-anak
Kasus Covid yang tinggi saat ini membuat Kemenkes belum akan melakukan vaksinasi untuk anak dalam waktu dekat.
IDXChannel - Walaupun Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan lampu hijau pemberian vaksin untuk anak-anak usai 12-17 tahun, namun Kementerian Kesehatan (Kemenkes) belum akan melakukan vaksinasi untuk anak dalam waktu dekat.
Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengungkapkan bahwa sampai saat ini untuk masalah waktu masih tengah dirapatkan. Namun yang jelas tidak dalam waktu dekat.
"Sekarang situasinya sangat tidak memungkinkan pemberian vaksinasi ke anak karena adanya lonjakan kasus. Ini karena kami meminimalisir paparan virus yang bisa saja terjadi karena anak keluar rumah. Vaksinnya jalan, tapi kalau anak-anak malah banyak yang terpapar, kan masalah baru lagi," kata Siti Nadia saat dihubungi MNC Portal, Selasa (29/6/2021).
Dengan pertimbangan keamanan anak, untuk itu soal kapan waktu yang tepat pelaksanaan vaksinasi usia 12-17 tahun, Siti menegaskan sekali lagi bahwa itu masih dirapatkan. "Kami juga mesti memikirkan bagaimana pemberiannya, lokasinya, dan banyak hal lain. Tapi, karena Presiden sudah membuka jalan, program vaksinasi anak pasti akan terealisasi di masyarakat," tambah Siti Nadia.
Selagi menunggu waktu tersebut tiba, menurut Siti Nadia, sekarang adalah waktu yang amat penting bagi orangtua memproteksi anak-anaknya di rumah. Misalnya dengan memastikan mereka tidak keluar rumah, anggota keluarga semua menjalankan protokol kesehatan dengan baik dan disiplin, serta bagi yang dewasa menerima vaksinasi.
"Upaya ini menjadi cara meminimalisir anak-anak tidak terpapar Covid-19 selagi vaksinasi masih dirancang pelaksanaannya. Ingat, pastikan anak-anak tidak keluar rumah karena saat ini terjadi lonjakan kasus," ujarnya.
Siti Nadia menambahkan, soal kemungkinan terbesar, vaksinasi anak mungkin dimulai di wilayah zona merah atau area dengan penularan Covid-19 sangat tinggi. Tapi, ini hanya kemungkinan.
"Prinsipnya, kami akan mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan yang ada. Tapi, di saat laju penularan sangat tinggi seperti sekarang, upaya meminimalisir risiko anak terpapar adalah memperkuat prokes dan tidak membiarkan anak keluar rumah," papar Siti Nadia. (RAMA)