Daftar Makanan dengan Dampak Lingkungan Terbesar
Produk hewani secara umum lebih banyak menghasilkan emisi karbon dibandingkan nabati.
IDXChannel - Produk hewani secara umum lebih banyak menghasilkan emisi karbon dibandingkan nabati. Berdasarkan pengukuran setara karbon dioksida (CO2e), daging sapi menempati urutan pertama sebagai makanan dengan jejak karbon terbesar.
Melansir Visual Capitalist, Senin (30/10/2023), Poore and Nemecek dan Our World in Data melaporkan bahwa berbagai jenis makanan berkontribusi terhadap dampak lingkungan berdasarkan emisi gas rumah kaca (GRK) dan penggunaan air.
Berdasarkan pengukuran setara karbon dioksida (CO2e), daging sapi menempati urutan pertama sebagai makanan dengan jejak karbon terbesar, mengeluarkan 99 kilogram CO2e per kilogram produk daging akhir.
Sebagai informasi, emisi CO2e adalah ukuran standar yang menunjukkan dampak pemanasan dari berbagai gas rumah kaca, seperti metana dan dinitrogen oksida yang memiliki efek pemanasan yang sama dengan CO2.
Selain daging sapi, makanan apa saja yang juga memiliki dampak terhadap lingkungan? (Lihat tabel di bawah.)
Nyatanya, produksi daging sapi sangat menguras sumber daya, membutuhkan banyak lahan, air, dan sumber daya energi. Sapi juga menghasilkan metana selama proses pencernaannya, gas yang memiliki potensi pemanasan 27-30 kali lebih tinggi daripada CO2 dalam jangka waktu 100 tahun.
Di posisi kedua sebagai makanan nabati yang memiliki dampak lingkungan terbesar adalah cokelat hitam (dark chocolate).
Sebagian besar emisi dark chocolate berasal dari perubahan tata guna lahan, seperti penggundulan hutan yang dapat mengubah keseimbangan emisi gas rumah kaca dan mengurangi kapasitas bumi untuk menyerap CO2.
Data menunjukkan bahwa produk hewani tidak hanya lebih boros karbon tetapi juga lebih boros air daripada produk nabati.
Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) menyatakan bahwa lebih dari dua pertiga pengambilan air tawar di dunia digunakan untuk produksi pangan.
Di antara 10 makanan yang paling boros air di dunia, 70 persen berasal dari hewan, seperti keju yang menggunakan air sebanyak 5.605 liter per kilogram. (ADF)