Dagangan Indonesia Ungkap Rencana Ekspansi Usai Terima Pendanaan Rp95 Miliar
Startup rural commerce Dagangan Indonesia baru saja mendapatkan pendanaan lanjutan dari Kejora-SBI Orbit Fund.
IDXChannel - Startup rural commerce Dagangan Indonesia baru saja mendapatkan pendanaan lanjutan dari Kejora-SBI Orbit Fund, setelah sebelumnya menyelesaikan pendanaan Pra-Seri B senilai USD6,6 juta atau setara dengan Rp95 miliar.
CEO & Co-Founder Dagangan Indonesia Ryan Manafe berharap dengan masuknya pendanaan lanjutan ini bisa melanjutkan strategi perusahaan dalam rangka melakukan ekspansi bisnis kedepannya.
"Ini menunjukan bahwa masih banyak yang percaya dengan Dagangan, bukan cuma pengguna Dagangan, bukan cuma mitra, tapi investor juga masih memiliki kepercayaan," ujar Ryan dalam Market Create Up IDXChannel, Senin (15/7/2024).
Ryan menjelaskan, saat ini cakupan market dagangan memang belum merata ke seluruh wilayah di Indonesia.
Aplikasi belanja Dagangan saat ini baru bisa digunakan pada beberapa kabupaten/kota di 4 provinsi saja, yaitu DI Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Targetnya, dengan pendanaan lanjutan ini untuk memperluas jangkauan 40 hub gudang atau layanan Dagangan yang sebelumnya hanya menjangkau sekitar 10-15 km, akan dikembangkan menjadi 20 - 30 km.
"Ini bisa membuat jumlah pengguna yang kita layani bisa 2 kali lipat dalam jangka waktu 6-9 bulan kedepan," kata Ryan.
Ryan menambahkan pendanaan tahap lanjutan ini secara garis besar akan digunakan sebagai modal awal meningkatkan layanan kepada para pengguna.
Seperti menambah layanan metode pengiriman, yang akan bisa diatur sendiri oleh pengguna, kapan barang mulai diantar.
"Pengantarannya juga mereka bisa request, kemudian pengantaran bisa request preferensi jamnya, pagi, siang, sore, itu akan bisa diatur," katanya.
Fokus selanjutnya Dagangan Indonesia pasca mendapatkan pendanaan lanjutan ini akan menambah porsi produk-produk dari UMKM dengan kelas atau merek-merek kecil dan menengah dari dalam negeri.
"Kedepan kita mau menambah merek-merek menengah - kecil dari lokal, juga bisa menjangkau pasar di desa seluas mungkin," katanya.
(SLF)