ECONOMICS

Daging Sapi Mahal, Jappdi Sebut Meksiko Bisa Jadi Negara Impor Alternatif 

Advenia Elisabeth/MPI 02/03/2022 13:12 WIB

Jappdi menyarankan kepada pemerintah untuk memilih Meksiko sebagai negara importir selain Australia. 

Pedagang Daging Sapi

IDXChannel - Sebagai tindak lanjut tingginya harga daging sapi di dalam negeri, Ketua Jaringan Pemotongan dan Pedagang Daging Indonesia (Jappdi) Asnawi menyarankan kepada pemerintah untuk memilih Meksiko sebagai negara importir selain Australia. 

Dia menilai, jika Indonesia hanya ketergantungan pada satu negara, maka sikap yang diambil oleh negara tersebut bersifat monopoli. 

"Indonesia ini menjadi pasar dunia yang dikuasai hanya satu negara eksportir sapi, yakni Australia. Jadi mau tidak mau, suka tidak suka, apa kata mereka (Australia), pihak importir ngikut aja. Makanya persoalan kenaikan harga masih terus terjadi," ujar Asnawi saat berdialog di IDX Channel, Rabu (2/3/2022).

"Maka kami mengajukan permohonan, agar ke depan, alternatifnya, Indonesia bisa impor dari Meksiko," sambungnya.

Menurut Asnawi, Meksiko merupakan penghasil sapi terbesar di dunia. Selain itu, menurut organisasi kesehatan dunia tentang ternak, menyatakan bahwa sapi-sapi Meksiko bebas dari penyakit PMK. 

Lanjut Asnawi menjelaskan, pedagang daging sapi di dalam negeri sudah mengalami kenaikan harga sapi sejak Desember 2021. Adapun kenaikannya sekitar 7 persen-20 persen.

"Harga daging sapi di pasaran melonjak hingga tembus Rp 140.000 per kilogram. Padahal, harga normal yang dijajal pedagang pasar tradisional hanya Rp 115.000-Rp 120.000 per kilogram," paparnya. 

Berdasarkan harga yang melonjak tersebut, Asnawi menekankan agar alternatif memilih Meksiko sebagai negara lanjutan dari impor daging sapi bisa menjadi pertimbangan pemerintah.

"Apapun alasannya, itu menjadi pertimbangan yang paling penting untuk kebijakan pemerintah ke depan dalam rangka tidak mengulang kejadian yang sama, harga daging yang melonjak hingga 20 persen," pungkasnya.

(NDA)

SHARE