Daikin Gelontorkan Rp6 Triliun untuk Bangun 2 Pabrik di Cikarang
PT Daikin Industries Indonesia menggelontorkan investasi senilai Rp6 triliun untuk pembangunan dua pabrik di wilayah Cikarang, Jabar.
IDXChannel - PT Daikin Industries Indonesia menggelontorkan investasi senilai Rp6 triliun. Investasi tersebut digunakan untuk pembangunan dua pabrik di wilayah Cikarang, Jawa Barat.
Direktur PT Daikin Airconditioning Indonesia dan PT Daikin Industries Indonesia Budi Mulia mengatakan, pabrik pertama sudah dibangun sejak Desember 2022 dan telah mencapai 30% dengan nilai investasi sebesar Rp3,3 triliun.
"Desember 2022 kita ground breaking kita memulai konstruksi, Juni 2024 akan selesai," ungkap Budi dalam konferensi pers di Menara Astra, Jakarta, Rabu (6/9/2023).
Budi menargetkan pabrik pertama sudah bisa mulai produksi pada Desember 2024 dengan kapasitas 500 ribu set AC rumah tangga (RA), kemudian pada April 2025 kapasitas produksi akan ditingkatkan mencapai 1 juta set AC RA dan pada awal tahun 2026, total kapasitas produksi ditargetkan mencapai 1,5 juta set AC RA.
Adapun pabrik kedua ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2028 mendatang dengan nilai investasi mencapai Rp2,7 triliun. Kapasitas produksi pabrik kedua maksimum 500 ribu set AC RA dan 200ribu set AC komersial.
Budi menyebutkan kedua pabrik tersebut dibangun di atas lahan seluas 20 hektar dan nantinya pabrik tersebut akan mengadopsi Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI).
"Hal ini tentu bermanfaat bagi pengayaan SDM kita tentang now how manufaktur yang full digital nantinya pabrik ini nantinya hanya akan memproduksi AC inverter yang hemat listrik dengan refrigerant R32 yang lebih ramah lingkungan," katanya.
Turut hadir Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Iwan Suryana, dia menyampaikan bahwa pihaknya berterima kasih atas investasi yang ditanamkan karena dengan adanya pembangunan pabrik, maka akan menyerap tenaga kerja di sekitar lokasi.
"Kami berterima kasih PT Daikin bangun industri di Cikarang, tahun 2024 bakal selesai, dan mampu serap tenaga kerja sebanyak-banyaknya dari warga sekitar di lokasi usaha. Selain tenaga kerja, ada teknologi yang bisa memberikan teknologi," tutupnya.
(NIY)