ECONOMICS

Dampak Tarif AS, ICP Februari 2025 Turun Jadi USD74,29 per Barel

Nia Deviyana 13/03/2025 18:55 WIB

Angka ICP Februari ini ditetapkan melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 90.K/MG.01/MEM/2025 tentang Harga Minyak Mentah Februari 2025 pada 11 Maret 2025.

Dampak Tarif AS, ICP Februari 2025 Turun Jadi USD74,29 per Barel. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan rata-rata harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) Februari 2025 sebesar USD74,29 per barel. Angka ini turun USD2,52 per barel dari ketetapan ICP Januari 2025 sebesar USD76,81 per barel. 

Angka ICP Februari ini ditetapkan melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 90.K/MG.01/MEM/2025 tentang Harga Minyak Mentah Februari 2025 pada 11 Maret 2025.

Penurunan ICP selaras dengan penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional, yang salah satunya dipengaruhi kekhawatiran pasar atas potensi penurunan permintaan minyak dunia akibat penetapan tarif Amerika Serikat (AS) untuk Kanada dan Meksiko. 

Selain itu, penurunan harga minyak mentah global juga didorong meredanya risiko geopolitik akan adanya potensi berakhirnya perang antara Rusia dan Ukraina dan adanya indikasi potensi pengurangan sanksi terhadap Rusia, memicu kekhawatiran terjadinya oversupply.

"Salah satu penyebab penurunan harga minyak mentah di pasar internasional, antara lain kekhawatiran pasar atas potensi penurunan permintaan minyak dunia akibat penetapan tarif AS untuk Kanada dan Meksiko yang direncanakan akan segera diberlakukan, serta potensi penetapan tarif impor AS untuk negara-negara Uni Eropa hingga 25 persen," ujar Plt. Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Chrisnawan Anditya di Jakarta, Kamis (13/3/2025).

Chrisnawan juga menyampaikan, pasca penetapan tarif oleh AS, China menetapkan kebijakan tarif balasan untuk AS yang berlaku pada 10 Februari 2025 atas minyak mentah, kendaraan, dan mesin pertanian sebesar 10 persen, serta batu bara dan LNG sebesar 15 persen. 

Selain itu, International Energy Agency (IEA) dalam publikasi Februari menyampaikan bahwa suplai negara non-OPEC mengalami peningkatan produksi hingga 200 ribu barel per hari, menjadi 14,31 juta barel.

Sementara, untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah, selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi kekhawatiran pasar atas kondisi perekonomian China pascapublikasi Caixin Purchasing Manager Index China sebesar 51 yang lebih rendah dari ekspektasi pasar. 

Selain itu, terdapat unplanned shutdown pada Crude Distillation Unit di Kilang Kawasaki, Jepang dengan kapasitas 172,1 ribu barel per hari dan direncanakan akan dioperasikan kembali pada pertengahan Februari 2025.

Selengkapnya perkembangan harga minyak mentah utama pada Februari 2025 dibandingkan Januari 2025 adalah sebagai berikut:

- Dated Brent turun sebesar USD4,08 per barel dari USD79,23 per barel menjadi USD75,16 per barel.

- WTI (Nymex) turun sebesar USD3,89 per barel dari USD75,10 per barel menjadi USD71,21 per barel.

- Brent (ICE) turun sebesar USD3,39 per barel dari USD78,35 per barel menjadi USD74,95 per barel.

- Basket OPEC turun sebesar USD2,56 per barel dari USD79,45 per barel menjadi USD76,89 per barel.

- Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia turun sebesar USD2,52 per barel dari USD76,81 per barel menjadi USD74,29 per barel.

(NIA DEVIYANA)

SHARE