Dampingi ADB, IIF Tinjau Pembangunan Infrastruktur Air Bersih di Dumai
hingga 2024, total penyerapan air bersih melalui DTP telah mencapai 3,19 juta meter kubik (M3)
IDXChannel - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) bersama Asian Development Bank (ADB) selaku kreditur meninjau langsung keberadaan infrastruktur penyedia air bersih di Dumai, yang dikelola oleh PT Dumai Tirta Persada (DTP).
Peninjauan langsung lokasi operasional (site visit) dipimpin oleh Chief Risk Officer IIF, Lestari Andaluscia Umardin, bersama Senior Infrastructure Specialist ADB, Kin Wai Chan, pekan lalu.
"Upaya penyediaan akses air bersih saat ini merupakan suatu tantangan yang membutuhkan solusi komprehensif, sehingga proyek DTP ini menjadi solusi yang sangat baik, bukan hanya bagi masyarakat sekitar, namun juga bagi kepentingan industri," ujar Lestari, dalam sambutannya.
Menurut Lestari, kemitraan antara IIF dan DTP merupakan bukti nyata dari sinergi antara sektor swasta dan pemerintah dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Kedua pihak optimistis bahwa proyek ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat Dumai dan sekitarnya.
Berdasarkan data Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), cakupan pelayanan air bersih di kota Dumai pada 2018 hanya sebesar 22,17 persen. Sedangkan menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2021 sektor industri dan domestik mendominasi permintaan air di Kota Dumai.
Dengan demikian, dapat dilihat adanya gap yang cukup tinggi antara ketersediaan layanan dan permintaan air bersih di kawasan tersebut.
Hal tersebut, menurut Lestari, tentu menjadi potensi bisnis yang cukup menjanjikan, guna meningkatkan akses air minum bagi masyarakat Kota Dumai.
Kunjungan lapangan ini bertujuan untuk memantau secara langsung progres pembangunan infrastruktur air bersih yang merupakan bagian dari proyek Sentra Penyediaan Air Minum (SPAM).
Tercatat, hingga 2024, total penyerapan air bersih melalui DTP telah mencapai 3,19 juta meter kubik (M3). Selain itu, pertumbuhan jumlah pelanggan DTP juga tercatat terus meningkat dimana pada 2022 berkisar 3.852 pelanggan menjadi 8.165 pelanggan pada 2024.
(taufan sukma)