ECONOMICS

Danantara Diklaim Lebih Besar dari Temasek Singapura, Punya Nilai Tawar Tinggi bagi Investor Asing 

Suparjo Ramalan 25/11/2024 08:40 WIB

BP Danantara mengklaim cakupan bisnis yang dikelola akan jauh lebih besar dibandingkan badan usaha milik Pemerintah Singapura, Temasek Holdings Limited.

Kepala BP Danantara, Muliaman Darmansyah Hadad (tengah). (Foto: Arsip)

IDXChannel – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BP Danantara mengklaim cakupan bisnis yang dikelola akan jauh lebih besar dibandingkan badan usaha milik Pemerintah Singapura, Temasek Holdings Limited.

Kepala BP Danantara, Muliaman Darmansyah Hadad menuturkan, Temasek masih terbatas dalam mengonsolidasi aset-aset BUMN Singapura. Sementara itu, BP Danantara punya variasi produk yang jauh lebih luas. 

“Jangka panjangnya kan tidak di-address- oleh Temasek, apalagi Temasek juga sangat terbatas sekali mengonsolidasi aset-aset BUMN yang ada di Singapura,” ujar Muliaman, Minggu (24/11/2024). 

Dengan "mencaplok BUMN", Indonesia Investment Authority (INA), dan special mission vehicles (SMV), Muliaman memastikan Danantara bisa BP mengonsolidasikan investment management, investment banking, dan asset management. Dalam skemanya, fungsi investment management akan dijalankan oleh INA. Sayap investasi yang selama ini dikelola INA semakin diperluas dan dioptimalkan.

Berikutnya, investment banking oleh SMV dan dan himpunan bank milik negara (Himbara), terutama fokus pada pendanaan untuk proyek infrastruktur dan proyek lain yang bersifat jangka panjang. Sementara, asset management merupakan hasil konsolidasi seluruh aset-aset BUMN. 

Bahkan, model usaha yang dimiliki BP Danantara dipandang bisa menjawab persoalan pembangunan ekonomi dan investasi yang menjanjikan di masa depan. “Jadi kami berharap ini model yang harus kita ciptakan betul-betul model yang biasa menjawab persoalan pembangunan masa depan,” kata dia.

Tak hanya itu, lewat investment management, investment banking, dan asset management, Muliaman juga optimistis Danantara punya daya tawar tinggi bagi investor asing.

“Jadi ada partner domestik dan investor luar negeri, ada juga kegiatan yang berbasis dengan pembiayaan jangka panjang, dan juga leverage dari aset-aset BUMN yang akan beralih ke Danantara,” jelasnya.

(Ahmad Islamy Jamil)

SHARE