ECONOMICS

Danantara Siap Suntik Modal ke BUMN Sakit Asalkan Punya Model Bisnis yang Jelas

Iqbal Dwi Purnama 18/06/2025 16:57 WIB

Danantara dibentuk dengan tujuan menyelamatkan perusahaan-perusahaan negara alias Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengalami kesulitan keuangan.

Danantara Siap Suntik Modal ke BUMN Sakit Asalkan Punya Model Bisnis yang Jelas. (Foto iNews Media Group)

IDXChannel - Chief Operating Officer (COO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) Dony Oskaria menegaskan, Danantara dibentuk dengan tujuan menyelamatkan perusahaan-perusahaan negara alias Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengalami kesulitan keuangan.

Dony menjelaskan, belakangan banyak BUMN yang mengalami kesulitan keuangan, namun sesama perusahaan negara pun tidak bisa banyak berbuat untuk saling memberikan bantuan. Mekanisme sebelumnya, penyehatan BUMN paling hanya bisa dilakukan dengan pemberian Penyertaan Modal Negara (PMN).

"Kebetulan di sini ada Pupuk, Telkomsel, BRI misalnya yang labanya besar. Tapi kan satu sisi ada juga perusahaan (BUMN) Karya yang bahkan tidak mampu membayar gaji karyawannya. Kan tidak bisa kita pakai uang Telkomsel untuk membayar gaji karyawan Indofarma misalnya, yang sebulan hanya Rp3 miliar. Padahal kita lihat untungnya BRI Rp60 triliun, tapi tidak bisa bantu Rp3 miliar," ujarnya di Plataran Senayan,  Jakarta, Rabu (18/6/2025).

Menurut Dony, hal tersebut tidak bisa dilakukan karena mereka tidak dalam satu entitas yang sama. Sehingga, penyelamatan BUMN yang tengah 'sakit' hanya mengandalkan suntikan APBN lewat penyaluran PMN.

Lebih jauh, mantan Direktur Utama InJourney itu menerangkan, BPI Danantara terdiri dari dua holding, yaitu Danantara Asset Management (DAM) dan Danantara Investment Management (DIM).

Danantara Asset Management akan berfungsi untuk mengkonsolidasikan seluruh perusahaan negara dalam satu entitas usaha. Sedangkan Investment Management akan berfungsi untuk pengambilan keputusan investasi BPI Danantara.

"Danantara Asset Management itu memiliki seluruh BUMN kita. Namanya kemudian BUMN-BUMN ini diinbrengkan, dimasukkan ke dalam Danantara Asset Management, terkonsolidasi di dalam satu PT," kata Dony.

Ketika seluruh perusahaan negara tersebut sudah dikonsolidasikan dalam satu entitas bisnis, kata dia, maka akan lebih mudah untuk membantu kesulitan para perusahaan negara lewat penyuntikan modal yang didapatkan Danantara dari dividen yang disetor oleh perusahaan BUMN lain.

"Sekarang itu idenya ditarik ke dalam Danantara Asset Management, yang dengan mudah saya bisa membantu kesulitan dan memikirkan roadmap pengembangan dari BUMN kita," ujar dia.

Dony menambahkan, Danantara siap untuk menyuntikkan modal untuk membantu penyehatan kinerja perusahaan pelat merah asalkan punya model bisnis, dan rencana yang jelas untuk pengembangan usaha ke depannya.

"Hari ini seluruh BUMN itu bisa mendapatkan tambahan equity kalau mereka memiliki bisnis model yang proper, bisnis plan yang baik, kemudian kemampuan kemampuan organisasi yang baik, itu mereka CEO-nya bisa datang presentasi ke kami, kemudian kami melihat bahwa ini proper, kemudian kita inject equity untuk perbaikan dan membuat BUMN menjadi sehat," kata Dony.

(Dhera Arizona)

SHARE