ECONOMICS

Danantara Targetkan 350 Aksi Merger dan Akuisisi BUMN hingga 2027

Suparjo Ramalan 20/05/2025 18:55 WIB

BPI Danantara menargetkan 350 aksi akuisisi hingga merger Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Danantara Targetkan 350 Aksi Merger dan Akuisisi BUMN hingga 2027. (Foto IDXChannel)

IDXChannel - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) menargetkan 350 aksi akuisisi hingga merger Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Proyeksi ini bisa dilakukan selama 1-2 tahun ke depan. 

Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria mengatakan, target ratusan aksi korporasi tersebut dapat dilakukan setelah Danantara meninjau ulang fundamental bisnis perseroan dan anak usahanya.

"Konsolidasi bisnis ini kita harapkan akan selesai dalam 1-2 tahun ke depan, akan terjadi lebih dari 350-an merger dan akuisisi yang akan kita lakukan," ujar Dony saat gelaran Outlook Ekonomi DPR di Jakarta, Selasa (20/5/2025).

Dari penataan ulang (reprofiling) BUMN dan unit bisnisnya, Danantara membuat matriks BUMN. Nantinya, ada matriks yang membedakan perusahaan berdasarkan industrinya masing-masing. Program ini bakal rampung di awal kuartal IV-2025.

"Ini tahap satu yang sedang kita lakukan, kita harapkan ini akan selesai sampai dengan Oktober tahun ini. Satu per satu, kemudian output-nya kita melakukan matriks daripada perusahaan kita," kata dia.

Danantara juga berencana memangkas jumlah BUMN dan anak usaha. Targetnya, dari 888 perusahaan bakal dirampingkan menjadi di bawah 200.

Menurut dia, pengurangan BUMN bisa membuat bisnis perusahaan menjadi lebih kokoh dan memiliki daya saing global.

"Dari 888 perusahaan, kita harapkan ini akan menjadi kurang dari 200 perusahaan, yang skalanya besar dan memiliki kemampuan, daya kompetisi yang kuat," ujar dia.

Danantara membuka peluang untuk menempuh skema turn around hingga likuidasi atau penutupan, tergantung hasil tinjauan terhadap fundamental perseroan dan anak usaha.

"Kita melakukan secara komprehensif strategi untuk melakukan reprofiling daripada bisnisnya,” kata Dony.

“Ada juga kita melakukan turn around daripada bisnisnya, mungkin ada juga yang akan kita tutup, tergantung daripada hasil fundamental business review," ujarnya.

(Dhera Arizona)

SHARE