Dapat Anggaran Minim di 2023, Kepala Bapanas: Mustahil Stabilkan Harga
Bapanas mendapatkan anggaran yang minim pada tahun depan dari yang dibutuhkan Rp1,2 triliun tapi hanya dipatok Rp103,5 miliar.
IDXChannel - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendapatkan anggaran yang minim pada tahun depan dari yang dibutuhkan Rp1,2 triliun tapi hanya dipatok Rp103,5 miliar. Kondisi ini akan membuat lembaga tersebut kesulitan untuk menstabilkan harga bahan kebutuhan pokok.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi menilai pinjaman perlu dilakukan ID FOOD dan Bulog lantaran harus mendukung program dan penugasan perihal stabilisasi pangan nasional.
Tugas itu tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 125 tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah.
"Karena mustahil bagi kita semua mau stabilisasi, apabila kita tidak memiliki stok untuk intervensi. Sehingga dirasakan perlu untuk semacam pinjaman murah ya karena belum ada PMN di teman- teman ID FOOD dan Bulog sehingga diperlukan pinjaman dengan dana murah," ungkap Arief, Kamis (24/11/2022).
Sementara itu, Direktur Utama Bulog Budi Waseso alias Buwas memastikan akan melakukan pinjaman di perbankan. utang tersebut untuk mendanai impor beras premium yang rencananya dilakukan dalam waktu dekat ini.
Menurutnya Bulog tidak terkendala anggaran, meski bersumber dari pinjaman bank. Adapun impor beras premium akan dibidik di beberapa negara di Asia Tenggara (ASEAN).
"Sebenarnya kalau anggaran tidak ada masalah karena bagaimanapun Bulog membelinya dengan pinjaman bank, bunga komersial. Yang kita serap dengan istilah komersial," ucap Buwas.
Usai komoditas primer itu didatangkan ke Indonesia, lanjut Buwas, Bulog langsung mendistribusikan ke pasar dengan harga yang lebih murah dari harga pasar saat ini. Langkah itu sekaligus memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat.
"Begitu kita beli, kita banjir-kan langsung ke pasar dengan harga yang lebih murah. Kita intervensi pasar supaya harganya turun atau stabil. Masyarakat konsumen juga mendapatkan beras yang murah, tujuannya, kita untuk menekan inflasi," kata dia.
Buwas mengatakan keputusan impor beras premium sudah diputuskan dalam rapat koordinasi terbatas (rakortas) bersama dengan Kementerian Perdagangan, Kemenko Perekonomian dan sejumlah Kementerian terkait.
Dia mencatat, impor tersebut dilakukan setelah serapan beras dalam negeri tidak lagi tersedia. Sementara, Bulog harus menyediakan kebutuhan komoditas primer bagi masyarakat untuk jangka waktu tertentu. (RRD)