Dari AS hingga UEA, Lima Perusahaan Global Jalin Kerja Sama dengan BUMN
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mendorong kerja sama antara perusahaan negara dan perusahaan global.
IDXChannel - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mendorong kerja sama antara perusahaan negara dan perusahaan global. Kemitraan ini penting untuk mendorong ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.
Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, kerja sama BUMN dan investor global sudah dibangun sejak lama. Dalam setahun terakhir ini, sejumlah BUMN membuka kemitraan dengan perusahaan dari Amerika Serikat (AS) hingga Uni Emirat Arab (UEA).
"Beberapa kerja sama juga telah dilakukan untuk membantu membangun ekosistem kendaraan listrik (EV) Indonesia, seperti dengan raksasa pertambangan Kanada Vale Base Metals untuk nikel," ujar Erick, Kamis (18/7/2024).
Berikut deretan perusahaan global yang bermitra dengan BUMN dalam setahun terakhir:
1. Merck Sharp & Dohme (MSD)
Pada Juni 2024, PT Bio Farma (Persero) resmi menyepakati kerja sama dengan perusahaan farmasi asal AS, MSD. Kemitraan ini untuk membuat vaksin Human Papillomavirus (HPV) yang digunakan untuk mencegah kanker serviks.
Komitmen tersebut ditandai dengan pertemuan Erick Thohir dan Presiden Human Health International MSD, Joe Romanelli. Dalam pertemuan itu, keduanya membahas keberlanjutan dan penguatan pembuatan vaksin HPV di dalam negeri.
2. Swire Pacific Ltd
BUMN rumah sakit, PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika/IHC) berkolaborasi dengan perusahaan kesehatan asal Hong Kong, Swire Pacific Ltd pada Desember 2023. Kerja sama itu untuk meningkatkan kualitas RS BUMN.
Kementerian BUMN berencana mendivestasi 30 persen saham Pertamedika IHC ke Swire Pacific. Tujuannya agar kualitas RS BUMN bisa bersaing dengan RS swasta. Erick menilai, industri kesehatan perlu meningkatkan sistem pelayanan hingga teknologi, termasuk memperkuat infrastruktur dasar dan pendukung agar masyarakat bisa mendapatkan akses yang optimal.
3. Masdar
Di sektor energi, Pertamina NRE dan BUMN Abu Dhabi, Masdar, mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB). Komitmen ini ditandai dengan penandatanganan MoU pada Mei 2024 lalu.
Penandatanganan kerja sama ini dilakukan oleh CEO Pertamina NRE John Anis dan Direktur Pengembangan dan Investasi Masdar Abdulla Zayed di Bali.
4. Vale Base Metals
Di bidang pertambangan, Kementerian BUMN juga membidik kemitraan dengan produsen nikel terbesar di dunia, Vale Base Metals. Pada 7 Juli 2024, Erick menerima kunjungan Chief Sustainability and Corporate Affairs Officer, Emily Olson.
Dalam pertemuan, keduanya membahas strategi pengembangan industri nikel di Indonesia. Kerja sama ini merupakan dukungan untuk program hilirisasi pertambangan. Sejumlah langkah telah dilakukan dengan meningkatkan kepemilikan saham MIND ID sebesar 14 persen di PT Vale Indonesia Tbk
5. Eagle Hills
Terbaru, perusahaan pengembang real estate asal UEA, Eagle Hills, menyepakati investasi sebesar USD3 miliar, setara Rp48 triliun pada 17 Juli 2024. Kerja sama ini untuk mengembangkan sektor pariwisata dan infrastruktur di Indonesia.
Eagle Hills akan mengembangkan infrastruktur bandara, renovasi dan pengembangan hotel milik negara dengan standar internasional. Selain itu, perusahaan tersebut akan melakukan transfer pengetahuan melalui studi bersama, lokakarya, dan program pelatihan.
(RFI)