Data Nasabah PLN dan Indihome Diduga Bocor, YLKI: Ini Mengkhawatirkan!
Perusahaan yang terbukti terjadi kebocoran data konsumen, secara terbuka harus mengumumkan kepada publik yang akan dilakukan perusahaan
IDXChannel - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) akhirnya buka suara atas kejadian bocornya data pribadi di perusahaan (BUMN).
Sebelumnya, warganet heboh di Twitter usai 26 juta data pengguna Indihome diduga bocor, tersebar dan dijual di situs gelap. Selain Indihome, warget juga menyebut bahwa data pelanggan PLN juga sempat diduga bocor.
Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi menilai, ini menunjukkan sistem pengamanan data pribadi di kedua perusahaan tersebut belum aman dan andal.
"Ini sangat mengkhawatirkan dan berpotensi merugikan konsumen," tegas Tulus dalam keterengan resmi yang diterima MNC Portal Indonesia, Rabu (23/8/2022).
Oleh karena itu, YLKI mendesak perusahaan yang diduga data pelangganya bocor diminta untuk memberikan klarifikasi kepada publik, terkait sistem pengelolaan Dan perlindungan data konsumen.
Selain itu, Kementerian Kominfo harus melakukan digital forensik terhadap perusahaan yang ada indikasi terjadi kebocoran data konsumen.
"Perusahaan yang terbukti terjadi kebocoran data konsumen, secara terbuka harus mengumumkan kepada publik, langkah-langkah yang akan dilakukan perusahaan dalam memperbaiki sistem keamanan perlindungan data konsumen," terang Tulus.
Lebih lanjut, Tulus menuturkan bahwa YLKI juga mendesak agar pembahasan dan pengesahan RUU Perlindungan Data Pribadi dipercepat.
Sebab sering bocornya data pribadi di Indonesia, salah satunya dipicu oleh lemahnya regulasi perlindungan data pribadi. "Keberadaan UU Perlindungan Data Pribadi sangat penting," ucapnya.
Terakhir, agar kebocoran data ke depannya tidak terulang, YLKI mendorong perusahaan dalam pengelolaan dan perlindungan data konsumen disertifikasi pihak ketiga yang independen.
(SAN)