Default Mengancam, 76 Persen Warga AS Takut Dampaknya terhadap Ekonomi
Mayoritas warga Amerika Serikat (AS) khawatir tentang dampak yang muncul apabila pemerintah federal mengalami gagal bayar utang atau default.
IDXChannel – Mayoritas warga Amerika Serikat (AS) khawatir tentang dampak yang muncul apabila pemerintah federal mengalami gagal bayar utang atau default. Hal tersebut diungkap jajak pendapat yang diadakan Reuters/Ipsos.
Dilansir dari Reuters pada Rabu (17/5/2023), jajak pendapat tersebut menunjukkan bahwa 76 persen warga AS ingin kedua belah pihak mencapai kesepakatan karena default akan menambah tekanan finansial pada masyarakat.
Hanya 29 persen responden yang menganggap masalah ini dilebih-lebihkan.
Meski demikian, survei tersebut menunjukkan bahwa warga AS terbagi soal cara terbaik untuk mencegah default.
Sekitar 49 persen responden mengatakan Kongres perlu segera menaikkan pagu utang tanpa syarat untuk mencegah gagal bayar. Sebanyak 51 persen sisanya mengatakan plafon utang tidak boleh dinaikkan tanpa pemotongan pengeluaran yang substansial.
Selama ini, Partai Republik meminta kenaikan plafon utang dibarengi pemotongan anggaran besar-besaran. Di sisi lain, Gedung Putih ingin hal itu dilakukan tanpa syarat apa pun.
Kementerian Keuangan menegaskan pemerintah mungkin mengalami gagal bayar utang paling cepat 1 Juni kecuali Kongres memutuskan untuk menaikkan atau menangguhkan plafon utang. Para ekonom khawatir AS akan jatuh ke dalam resesi.
Jajak pendapat ini mewawancarai 4.415 orang dewasa AS antara 9-15 Mei. Survei ini memiliki margin of error sebesar plus atau minus 2 poin persentase. (WHY)