ECONOMICS

Defend ID Menuju Peringkat 50 Besar Dunia, Jokowi: Saya Tagih Nanti Janjinya

Shifa Nurhaliza 08/05/2022 07:00 WIB

Pembentukan holding BUMN Industri Pertahanan atau dikenal dengan nama lain Defence Industry Indonesia (Defend Id) sudah diwacanakan oleh Menteri BUMN Eric Tohir

Defend ID Menuju Peringkat 50 Besar Dunia, Jokowi: Saya Tagih Nanti Janjinya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pembentukan holding BUMN Industri Pertahanan atau dikenal dengan nama lain Defence Industry Indonesia (Defend Id) sudah diwacanakan oleh Menteri BUMN Eric Tohir sejak tahun lalu. Hal itu tidak terlepas dari niat Menteri BUMN Erick Tohir mendongkrak kinerja BUMN, selain tentu meningkatkan efisiensi perusahaan negara tersebut.

Hingga kini, Kementerian BUMN telah merealisasikan lima holding. Kelima holding tersebut, masing-masing BUMN Pariwisata, BUMN Ultra Mikro, BUMN Perhotelan, BUMN Pangan, BUMN Farmasi, dan terakhir pembentukan BUMN Industri Pertahanan, yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu (20/4/2022).

Dalam pidatonya saat peresmian Defend Id, Presiden Joko Widodo pun tak tanggung-tanggung langsung menetapkan target yang harus dicapai perusahaan induk baru tersebut. Defend ID dipatok bisa meraih peringkat 50 besar industri pertahanan dunia.

"Itu salah salah satu tujuannya [target 50 besar dunia]. Saya tagih nanti janjinya," kata Presiden Joko Widodo, saat hadir pada peluncuran Defend ID.

Tentu target Defend ID bisa menduduki peringkat 50 besar dunia bukan target kaleng-kaleng. Agar mendapatkan gambaran yang utuh, berikut beberapa nama perusahaan skala global yang menduduki 50 besar industri pertahanan dunia.

Beberapa perusahaan itu, antara lain, Lockheed Martin yang menduduki peringkat puncak industri pertahanan dunia. Lalu, Raytheon Technologies, Boeing, General Dynamics, Northrop Grummanm yang kesemuanya merupakan perusahaan asal Amerika Serikat.

Berkaitan dengan pembentukan Defend ID, Presiden Jokowi menegaskan bahwa Indonesia harus segera membangun industri pertahanan dalam negeri menyusul era persaingan baru. Dengan membangun industri pertahanan yang kuat, lanjut Kepala Negara, bangsa ini akan mampu memenuhi kebutuhan pertahanan pokok guna menjaga kedaulatan negara.

“Kemandirian industri pertahanan harus diwujudkan bersama-sama, tidak bisa sendiri-sendiri, tidak bisa parsial. Kita harus perkuat industri dan ekosistemnya agar tumbuh dan berkembang semakin maju,” kata Presiden.

Oleh karena itu, lanjutnya, apresiasi diberikan atas pembentukan Defend ID. Kepala Negara juga menyatakan, sudah lama menunggu dan terus mendorong agar BUMN Industri Pertahanan jauh lebih terkonsolidasi, ekosistemnya semakin kuat, serta mampu bersaing secara sehat dan menguntungkan.

Sebagai informasi, Defend ID dibentuk melalui Peraturan Pemerintah (PP) nomor 5 tahun 2022 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Len lndustri pada tanggal 12 Januari 2022.

Defence Industry Indonesia (ID) terdiri dari PT Len Industri (Persero) sebagai induk holding, PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, serta PT Dahana sebagai anggota.

Saat ini, Len sebagai induk Defend ID memiliki seluruh saham Seri B dari keempat anggotanya. Sementara itu, pemerintah memiliki 1 lembar saham Seri A Dwiwarna keempat perusahaan tersebut serta 100% saham Len.

Defend ID tidak menyebabkan perubahan pengendalian negara terhadap anggota holding. Negara akan tetap memegang kontrol, baik secara langsung melalui kepemilikan saham Seri A Dwiwarna maupun secara tidak langsung melalui Len. PP 5/2022 menjelaskan bahwa pengalihan saham Seri B ini bertujuan sebagai penambahan penyertaan modal negara (PMN) untuk memperkuat struktur permodalan dan peningkatan kapasitas usaha Len.

SHARE