Demi Kerek Ekspor RI, Mendag Pepet Terus Arab Saudi
Mendag, Zulkifli Hasan terus menjalin komunikasi dengan Mendag Arab Saudi dalam rangka meningkatkan ekspor Indonesia.
IDXChannel - Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan mengungkapkan, Indonesia sedang mempersiapkan pelaku usaha ekspor untuk dapat memenuhi permintaan pasar Arab Saudi dengan memerhatikan standar, kualitas, kuantitas, permodalan, keberlanjutan, dan keterampilan.
Hal ini disampaikannya saat bertemu dengan dengan Menteri Perdagangan (Mendag) Arab Saudi, Syech Ibrahim Assubaie.
“Saya berharap para pengusaha Indonesia dan Arab Saudi dapat terus bekerja sama meningkatkan hubungan bisnis dan perdagangan. Kuncinya adalah komunikasi, komunikasi, dan komunikasi yang lebih intens,” kata Mendag dalam keterangan resminya, Senin (23/1/2023).
Oleh karena itu, Zulkifli terus berupaya mendekatkan diri dengan berkomunikasi bersama Kementerian Perdagangan Arab Saudi agar hubungan dagang ini bisa ditingkatkan.
Dia menambahkan, Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara yang tetap melanjutkan tren pemulihan ekonomi pada 2022. Bahkan, beberapa negara mitra dagang utama Indonesia, seperti China, Amerika Serikat, dan Uni Eropa justru mengalami pelemahan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2022.
“Sejak akhir 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia berhasil terjaga di atas 5 persen. Pada kuartal III-2022 ekonomi tumbuh 5,72 persen,” jelas dia.
Selama pemulihan, lanjut Mendag, ekspor menjadi salah satu komponen utama pendorong pertumbuhan ekonomi. Kontribusi ekspor barang dan jasa, bahkan terus meningkat sejak kuartal II-2021 hingga kuartal III-2022, dari 20,46 persen menjadi 26,23 persen dari total produk domestik bruto (PDB).
“Sebagai Menteri Perdagangan, saya diberi tugas oleh Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan ekspor nonmigas khususnya ke negara mitra dagang strategis seperti Arab Saudi,” ungkapnya.
Menurutnya, Arab Saudi merupakan salah satu mitra strategis untuk Indonesia. Khusus untuk produk makanan olahan, Arab Saudi menempati posisi ke-8 sebagai negara tujuan ekspor produk makanan olahan Indonesia, antara lain tuna kaleng, mi instan, saus sambal, kecap, serta biskuit dan wafer.
“Saya melihat bahwa perdagangan dari kedua negara dapat ditingkatkan lebih baik lagi. Berbagai produk yang diperlukan oleh Arab Saudi, seperti alas kaki, pakaian, farmasi, jasa konstruksi, makanan olahan, kertas, plywood, dan produk konsumsi harian lainnya masih dapat ditingkatkan perdagangannya,” pungkas Mendag.
Asal tahu saja, sebelumnya Zulkifli mengaku, melakukan perjanjian dagang dengan Arab Saudi itu sulit. Sudah dilakukan berkali-kali namun gagal.
Padahal wisatawan yang datang ke negara tersebut berasal dari Indonesia. Namun nyatanya, produk-produk yang dijual di negara tersebut didominasi produk dari Thailand dan Vietnam.
(FAY)