Depan DPR, Arifin Tasrif: Belum Ada Rencana Kenaikan Harga Pertalite
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM memastikan tidak akan ada kenaikan harga BBM bersubsidi dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) yaitu Pertalite.
IDXChannel - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM memastikan tidak akan ada kenaikan harga BBM bersubsidi dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) yaitu Pertalite.
Hal itu diungkapkan Menteri ESDM Arifin Tasrif merespon pernyataan salah satu Anggota DPR Komisi VII DPR RI yaitu Mulyanto, Kamis (31/8/2023) terkait adanya pernyataan salah satu Menteri Joko Widodo (Jokowi) yang memberikan sinyal kenaikan harga BBM subsidi. Menurut Mulyanto, hal itulah yang belakangan ini membuat masyarakat resah.
"Saya tidak panjang lebar, karena sangat penting ingin memastikan pak menteri ada atau tidaknya rencana kenaikan bbm subsidi? Karena ada menteri yang saya baca yang bukan bidang tugasnya menyatakan akan ada kenaikan? Nah ini buat masyarakat resah.Saya izin ingin interaktif ke Pak Menteri, apakah ada rencana atau tidak?," jelas Mulyanto.
Menanggapi hal itu, Arifin pun mengungkapkan bahwa belum ada rencana hal tersebut.
"Belum ada itu," jelas Arifin.
Sementara itu ramai diberitakan sebelumnya, DIrektur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkapkan pihaknya tengah mengkaji untuk melakukan penghapusan BBM jenis Pertalite di 2024 dengan meningkatkan kadar oktan BBM subsidi dengan nilai oktan (RON) 90 itu menjadi RON 92.
DIkatakannya, hal itu dilakukan dengan cara mencampurkan Pertalite dengan Ethanol 7 persen (E7) sehingga menjadi Pertamax Green 92.
Namun, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, kajian yang dinamakan Program Langit Biru Tahap 2 tersebut masih dilakukan secara internal dan belum diputuskan.
“Program tersebut merupakan hasil kajian internal Pertamina, belum ada keputusan apapun dari pemerintah. Tentu ini akan kami usulkan dan akan kami bahas lebih lanjut,” kata Nicke dalam pernyataan pers yang dikeluarkan Pertamina, Kamis (31/8/2023).
Ia pun menuturkan bahwa kajian itu dilakukan untuk menghasilkan kualitas BBM yang lebih baik, karena bahan bakar dengan kadar oktan yang lebih tinggi tentu akan semakin ramah lingkungan.
(SLF)