ECONOMICS

Derajat Sosoh Turun Jadi 95 Persen, Begini Respons Pengusaha Penggilingan Padi

Tangguh Yudha 30/01/2025 20:08 WIB

Kemudian, kata dia, kebijakan ini juga memungkinkan lebih banyak petani kecil untuk menyetorkan hasil panennya ke Bulog.

Derajat Sosoh Turun Jadi 95 Persen, Begini Respons Pengusaha Penggilingan Padi. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Keputusan pemerintah untuk menurunkan derajat sosoh menjadi 95 persen dinilai Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) sebagai langkah yang amat baik. Sebab, kualitas beras menjadi lebih baik.

"Kalau derajat sosoh ini sebenarnya, kalau secara teknis perberasan, makin derajat sosohnya makin tinggi, sebenarnya kandungan vitaminnya makin berkurang. Cuma untuk disimpan lama memang derajat sosoh (tinggi) lebih baik," ujar Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso di Kementan, Jakarta, Kamis (30/1/2025).

Kemudian, kata dia, kebijakan ini juga memungkinkan lebih banyak petani kecil untuk menyetorkan hasil panennya ke Bulog. Sehingga, diharapkan penyerapan 3 juta ton beras bisa tercapai hingga April 2025.

"Jadi, 95 persen itu saya kira sudah sangat, sangat baik karena yang kecil-kecil pun bisa mampu. Jadi, nanti yang kecil-kecil pun bisa mampu langsung untuk setor ke Bulog sehingga inshaallah menuju kepada 3 juta itu kita bisa lakukan," kata dia.

Sebagai informasi, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan, derajat sosoh atau persentase tingkat terlepasnya lembaga dan lapisan kulit ari yang melapisi biji beras kini telah turun dari 100 persen menjadi 95 persen.

Penurunan derajat sosoh ini disebutnya bisa membantu Bulog untuk melakukan penyerapan beras 3 juta ton hingga April 2025 seperti yang telah diperintahkan Presiden Prabowo Subianto.

Direktur Utama Bulog Wahyu Suparyono pun telah mengakui siap menjalankan tugas tersebut.

"Bulog sudah siap untuk menerima tugas penyerapan 3 juta ton tiga bulan ke depan. Ini tugas mulia dari Pak Presiden untuk segera kita laksanakan dengan sebaik-baiknya," kata Wahyu.

Wahyu menyatakan, pihaknya juga telah menyiapkan gudang tambahan untuk mengantisipasi jika gudang Bulog sudah penuh. Pengadaan gudang tambahan ini berkolaborasi dengan sejumlah pihak.

"Gudang sudah kita siapkan. Kami bekerja sama dengan BUMN yang lain, juga dengan TNI, dan juga Kementerian Perdagangan apabila space-nya masih kurang. Kemarin kami baru tanda tangan MoU dengan ID Food, di sana ada gudang juga yang sedang tidak dimanfaatkan," ujarnya.

Khusus untuk pengadaan gudang oleh Perpadi, Wahyu mengatakan, nantinya hasil serapan beras akan disalurkan ke gudang milik anggota Perpadi. Ada beberapa skema yang sudah disiapkan, yaitu dengan sistem gudang filial atau menyewa.

Wahyu juga menyatakan, Presiden Prabowo Subianto telah menyiapkan anggaran sebesar Rp16 triliun untuk menyerap 3 juta ton beras hasil petani dalam tiga bulan ke depan. Dana itu disebut Wahyu masuk dalam APBN.

"Anggarannya dari APBN sudah diputuskan dari Bapak Presiden. Stand by dana kita Rp16 triliun cukup untuk penyerapan 3 juta ton," kata dia.

(Dhera Arizona)

SHARE