Deretan Aset Investasi Favorit Orang Super Tajir
Menimbun aset berupa rumah primer dan sekunder menjadi investasi favorit orang super kaya.
IDXChannel - Menimbun aset berupa rumah primer dan sekunder menjadi investasi favorit orang super kaya. Sementara, investasi saham menjadi terbesar kedua.
Melansir Visual Capitalist, (1/11/2023), Knight Frank membagikan laporan bagaimana individu ultra kaya (UHNWI) mengalokasikan kekayaan mereka.
Catatan saja, Ultra High Net Worth Individuals (UHNWI) adalah orang-orang dengan kekayaan bersih minimal USD30 juta.
Grafik di bawah akan menunjukkan di mana para UHNWI menginvestasikan kekayaannya, berdasarkan survei global terhadap lebih dari 500 manajer kekayaan, kantor keluarga, dan bankir swasta yang mengawasi aset gabungan senilai USD2,5 triliun. (Lihat grafik di bawah.)
Seperti yang ditunjukkan tabel di atas, rumah primer dan sekunder mencapai 32 persen dari total kekayaan, yang menjadi porsi terbesar dari seluruh aset. Rata-rata UHNWI memiliki 3,7 rumah.
Investasi dalam bentuk saham mencakup hampir 20 persen dari kekayaan UHNWI. Masih dari sumber yang sama, mereka yang berada di Amerika memiliki porsi kekayaan tertinggi dalam bentuk saham, yaitu 33 persen, diikuti oleh Eropa (28 persen) dan Asia (26 persen).
Investasi ekuitas swasta dan modal ventura, mencakup investasi di perusahaan-perusahaan startup yang belum go public, rata-rata menyumbang 6 persen dari total kekayaan. rata-rata investasi di perusahaan ekuitas swasta berkisar antara USD1,8 juta dan USD6,9 juta untuk investor UHNWI.
Sementara itu, investasi mewah dari kaum ultra kaya mencangkup berbagai barang mewah mulai dari karya seni hingga mobil klasik. Investasi ini mencapai rata-rata 3 persen dari total kekayaan mereka.
Pada 2022, terdapat sekitar 579.000 orang di seluruh dunia yang memiliki kekayaan lebih dari 30 juta dolar AS. New York, Tokyo, dan San Francisco adalah rumah bagi individu paling kaya di seluruh dunia. Dalam lima tahun ke depan, jumlah ini diproyeksikan akan mencapai 744.000 orang atau meningkat hingga 29 persen.
Seiring dengan angka-angka ini yang terus meningkat, permintaan akan real estat mewah, investasi ekuitas, dan barang-barang mewah kemungkinan besar akan meningkat, mengingat pola investasi para ultra-kaya yang tergambar saat ini. (ADF)