ECONOMICS

Deretan Negara yang Memiliki Ketergantungan dengan Rusia, Rata-rata Eks Soviet

Kurnia Nadya 16/09/2022 11:57 WIB

Negara yang memiliki ketergantungan dengan Rusia dari segi perdagangan, umumnya membutuhkan pasokan energi dari negeri tirai besi.

Deretan Negara yang Memiliki Ketergantungan dengan Rusia, Rata-rata Eks Soviet. (Foto: MNC Media)

IDXChannel—Ada banyak negara yang memiliki ketergantungan dengan Rusia dalam sektor perdagangan, yang artinya, Rusia adalah pemasok terbesar dan utama untuk beberapa komoditas strategis ke negara-negara tersebut. 

Berdasarkan data UN Comtrade, Rusia menduduki peringkat ke-14 dalam perekonomian global berdasarkan aktivitas ekspor, dengan total nilai ekspor mencapai USD337 miliar. Pada 2020, Statista mencatat bahwa Rusia meraup pangsa ekspor barang dan jasa dunia sebanyak 1,7%. 

Adapun komoditas ekspor unggulan Rusia adalah petroleum oil mentah (USD72 miliar), petroleum oil olahan (USD45,4 miliar), emas (USD18,5 miliar), batu bara (USD12,4 miliar), gandum dan meslin (USD7,9 miliar), platinum (USD7,8 miliar), komoditas tidak spesifik (USD39,3 miliar), dan masih banyak lagi. 

Lalu negara mana saja yang bergantung pada komoditas Rusia? 

Negara yang Memiliki Ketergantungan dengan Rusia, Rata-Rata Ada di Eropa Timur (heading)

Mengimpor barang dalam volume tinggi dari Rusia bukan berarti suatu negara bergantung pada Rusia. Seperti China contohnya, nilai impor China dari Rusia pada 2020 mencapai USD57,2 miliar. Inggris Raya pun mencatatkan nilai impor cukup tinggi dari Rusia, yakni USD24,5 miliar. 

Nilai dan volume impor yang besar dari negara-negara adidaya kurang mencerminkan ketergantungan besar pada komoditas Rusia. Sebab, boleh jadi negara-negara economic powerhouse itu memiliki volume impor yang lebih besar dari negara lain. 

Negara yang bergantung pada negeri tirai besi itu umumnya mencatatkan volume impor komoditas Rusia yang tinggi dalam total volume importasinya selama setahun. Artinya, jika dibuat presentase, sebagian besar dari total impor negara tersebut berasal dari Rusia. 

Berikut adalah negara-negara dengan volume impor dari Rusia yang cukup besar: 

1. Belarus (proporsi impor Rusia 49,6%)
2. Kazakhstan (34,9%)
3. Armenia (32,7%)
4. Kyrgyzstan (32,2%)
5. Tajikistan (29,7%)
6. Mongolia (26,4%)
7. Uzbekistan (20,4%)
8. Azerbaijan (18,3%)

Sementara negara-negara yang juga mengimpor komoditas dengan nilai impor yang besar dari Rusia antara lain:

1. China (USD57,2 miliar)
2. UK (USD24,5 miliar)
3. Turki (USD17,8 miliar)
4. Jerman (USD17,8 miliar)
5. AS (USD17,7 miliar)
6. Belarus (USD16,3 miliar)
7. Kazakhstan (USD13,3 miliar)
8. Polandia (USD11,5 miliar)
9. Belanda (USD10,8 miliar)
10. Jepang (USD10,7 miliar) 

Dari jenis komoditas ekspor unggulannya, tampak jelas bahwa banyak negara yang membeli energi dari Rusia, baik dalam bentuk minyak ataupun gas. Jerman adalah salah satu negara besar yang memang bergantung pada impor energi dari Rusia. 

Turki pun merupakan negara tujuan ekspor kedua bagi Rusia untuk komoditas gandum dan biji bunga matahari. Namun Turki berpeluang untuk mencari alternatif eksportir selain Rusia. 

Ketergantungan negara-negara di atas terhadap komoditas Rusia menjadi salah satu pertimbangan utama dalam pemungutan suara yang digelar di PBB untuk mengecam invasi Rusia ke Ukraina. 

Banyak negara-negara eks Uni Soviet yang abstain dalam voting pengecaman aksi invasi ke Ukraina. Sementara negara-negara besar pada kelompok kedua rata-rata berani mengecam invasi Rusia ke Ukraina. 

Itulah sederet daftar negara yang memiliki ketergantungan dengan Rusia. Sebagian besar negara eks Soviet masih bergantung pada impor komoditas dari Rusia. (NKK)

SHARE