Deretan Perusahaan Pertahanan dengan Pendapatan Terbesar di Dunia, AS Mendominasi
Perusahaan Amerika Serikat (AS) mendominasi daftar perusahaan pertahanan dengan pendapatan terbesar di dunia.
IDXChannel - Perusahaan Amerika Serikat (AS) mendominasi daftar perusahaan pertahanan dengan pendapatan terbesar di dunia. Ada 12 perusahaan pertahanan AS dalam daftar yang menggunakan data Defense News.
Di tempat kedua, ada China, dengan empat perusahaan. Prancis juga menempati posisi yang sama dengan jumlah yang sama.
Catatan saja, data yang dihitung adalah pendapatan masing-masing perusahaan dari sektor pertahanan, dan bukan pendapatan total. Sebab, banyak perusahaan yang menghasilkan pendapatan dari industri dan sektor yang bahkan tidak terkait dengan pertahanan.
Berikut deretan 15 perusahaan pertahanan dengan pendapatan terbesar di dunia pada 2022, dikutip dari Visual Capitalist. (Lihat tabel di bawah).
AS secara konsisten memiliki anggaran militer terbesar di dunia, sehingga tidak mengherankan jika perusahaan-perusahaan Amerika mendominasi peringkat ini.
Lockheed Martin misalnya, berada di posisi puncak dengan pendapatan mencapai USD63,33 miliar atau setara dengan Rp1.007 triliun (asumsi kurs Rp15.900 per USD).
Perusahaan asal AS ini dibentuk pada 1995 dari merger Lockheed Corporation dan Martin Marietta. Meskipun terkenal karena memproduksi jet tempur canggih seperti F-35, perusahaan ini juga bekerja sama dengan NASA untuk pesawat ruang angkasa Orion.
Selain itu, RTX yang sebelumnya bernama Raytheon Technologies, memproduksi berbagai peralatan militer, termasuk sistem rudal antitank portabel Javelin. RTX mengantongi pendapatan sebesar USD39,6 miliar, sehingga menjadikannya peringkat kedua dalam daftar ini.
Masih dari AS, Northrop Grumman yang dibentuk pada 1994 melalui penggabungan Northrop dan Grumman Aerospace dikenal sebagai pengembang pesawat pengebom siluman B-2. Pada Agustus 2023, perusahaan ini membuka kantor di Taiwan sebagai upaya mempercepat akses ke teknologi perusahaan.
Sementara perusahaan pertahanan China, tiga di antaranya merupakan BUMN. Aviation Industry Corporation of China (AVIC) adalah perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan terbesar di China dengan pendapatan USD310 miliar.
AVIC juga menempati peringkat ke-150 dalam Fortune Global 500 (2023). Chengdu Aerospace Corporation, anak perusahaan AVIC, memproduksi pesawat tempur siluman operasional pertama China, yaitu J-20.
Sedangkan China North Industries Group (CNIG) bisnis internasional dengan nama Norinco Group. Pada 2003, Norinco dijatuhi sanksi oleh pemerintahan George Bush karena diduga memasok teknologi rudal ke Iran.
China South Industries Group (CSIG) memproduksi kendaraan militer, amunisi, dan peralatan lainnya. Perusahaan ini juga memiliki Changan Automobile, merek mobil besar di China dan salah satu produsen kendaraan listrik terbesar di dunia.
Adapun pua perusahaan Eropa dalam daftar ini yang tiak terkait dengan industri pertahanan adalah Airbus dan Rolls-Royce. Airbus adalah salah satu produsen pesawat terbang komersial terbesar di dunia, dan banyak digunakan oleh maskapai penerbangan besar.
Dalam hal pertahanan, Airbus memproduksi berbagai pesawat militer, pesawat tempur, dan transportasi militer lainnya. Sedangkan, Rolls-Royce adalah pemasok utama mesin pesawat terbang dan angkatan laut, serta mendesain sistem propulsi nuklir untuk armada kapal selam Inggris.
(RNA)