ECONOMICS

Deteksi WGS Omicron Butuh Waktu 4 Hari, Ini Penjelasannya

Carlos Roy Fajarta Barus 17/12/2021 15:20 WIB

Pemeriksaan sampel Whole Genome Sequencing (WGS) bagi pelaku perjalanan butuh waktu 4 hari.

Deteksi WGS Omicron Butuh Waktu 4 Hari, Ini Penjelasannya (Dok.MNC Media)

IDXChannel - Kapuskes TNI, Mayjen TNI Budiman menyebutkan pemeriksaan sampel Whole Genome Sequencing (WGS) bagi pelaku perjalanan yang menjalani proses karantina di RSDC-19 Wisma Atlet Kemayoran setidaknya membutuhkan waktu kurang lebih 4 hari.

"Pelaku perjalanan luar negeri itu di screening terlebih dahulu, nanti di Whole Genome Sequencing (WGS) atau pengurutan genom lengkap adalah proses yang ditentukan oleh Kementerian Kesehatan," ujar Budiman, Jumat (17/12/2021) siang kepada awak media di RSDC-19 Wisma Atlet Kemayoran.

Ia mengungkapkan semua pelaku perjalanan dari luar negeri yang hendak menjalankan karantina wajib diambil sampel WGS nya.

"Kita juga melakukan kontrol random sampling. Kita melakukan sampling beberapa nakes dan non nakes. Sampling nya kita sampaikan ke Balitbangkes, kita lakukan tracing. Meskipun hasil PCR negatif tapi varian baru ini menyebar dengan cepat," kata Budiman.

Budiman lebih lanjut menjelaskan sampai saat ini Omicron belum memiliki tingkat fatalitas separah varian Delta saat Juli & Agustus 2021 lalu.

"Varian baru ini gejalanya untungnya tidak terlalu berat, untuk itu kita jangan terlalu panik. Bagaimana kita bisa merespon dan mempersiapkan pengelolaan yang tepat. Setiap yang probable positif dirawat di RSDC Wisma Atlet meskipun tanpa gejala," jelas Budiman.

Budiman mengungkapkan untuk petugas kebersihan RSDC-19 Wisma Atlet Kemayoran yang merupakan pasien pertama Omicron diketahui hasil sampel WGS yang dikirimkan ke Balitbangkes Kementerian Kesehatan RI keluar hasilnya.

"Pemeriksaan WGS itu 4 hari, kita tunggu hasilnya, tapi yang jelas pemeriksaan WGS itu 4 hari. Ada dua orang yang ada kontak erat, kita PCR negatif tapi masih menunggu hasil WGS nya. Ini masih dalam penelitian dari institusi terkait," ucap Budiman.

Budiman menyebutkan kewenangannya hanya ada di RSDC-19 Wisma Atlet Kemayoran, sedangkan untuk Wisma Atlet Pademangan, Pasar Rumput, Nagrak berada di bawah kendali Kepala BNPB. 

Ia mengaku akan mengoptimalkan penggunaan setiap tower yang ada di RSDC-19 Wisma Atlet Kemayoran melihat situasi dan kebutuhan untuk menghadapi varian Omicron maupun kemungkinan lonjakan kasus Covid-19 saat libur panjang Natal dan Tahun Baru.

"Saat ini karena kita ingin memanfaatkan 2 ribu tempat tidur di Tower 7, bisa menampung para pelaku perjalanan luar negeri tadi. Tower 7 masih semi lockdown sampai terisi penuh baru kita lock down orang tidak boleh keluar masuk lagi. Bisa dipastikan setelah selesai semua benar-benar lockdown total, tapi tidak perlu takut. Orang yang ada disini tidak bisa pulang ke rumahnya masing-masing," pungkas Budiman.  

(IND) 

SHARE