ECONOMICS

Dewas BPJS TK Sebut Badai PHK Masih Berlanjut Hingga 2023

Iqbal Dwi Purnama 15/11/2022 16:38 WIB

Anggota Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, Subchan Gatot mengatakan kondisi pelemahan ekonomi global yang terjadi saat ini akan terus berlanjut hingga 2023

Dewas BPJS TK Sebut Badai PHK Masih Berlanjut Hingga Tahun Depan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Anggota Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, Subchan Gatot mengatakan kondisi pelemahan ekonomi global yang terjadi saat ini akan terus berlanjut hingga tahun depan.

Subchan mengatakan kondisi pelemahan ekonomi global tersebut akan membuat daya beli masyarakat terganggu dan membuat lemahnya permintaan di pasar. Hal itu tentu bakal berdampak pada perusahaan dengan melakukan efisiensi karyawan dan PHK.

"Penurunan produksi yang ada di beberapa industri garmen dan tekstil, itu akan terkoreksi paling tidak sampai dengan bulan Juni 2023, artinya ada penurunan kurang lebih sebesar 50% didalam produksi dari perusahaan tersebut," kata Subchan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Bersama Komisi IX, Selasa (15/11/2022).

Lebih lanjut Subchan menjelaskan, hal itu menimbulkan potensi dari peningkatan klaim pada program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) hingga Jaminan Hari Tua (JHT) ketika banyak perusahaan merumahkan karyawannya.

"Sehingga akan berpengaruh dampaknya pada tenaga kerja aktif kita, sehingga ditengarai ada rasio klaim yang meningkat terkait dengan JHT dan JKP," lanjut Subchan.

Adapun data BPJS Ketenagakerjaan per Oktober 2022, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo menambahkan saat ini sudah mulai terlihat keunikan tren kenaikan klaim JHT dan JKP.

Bahkan pada bulan Oktober lalu, kenaikannya mencapai 105% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, September. Hal itu ditengarai dari maraknya PHK yang dilakukan perusahaan.

Pada bulan September 2022, BPJS TK membayarkan klaim JHT mencapai Rp1,05 miliar, meningkat pada bulan Oktober menjadi kurang lebih Rp2,1 miliar.

"Per poisi hari ini penerima jkp adalah 6 dari total manfaat JKP 25 miliar. Kalau dilihat, di bulan Oktober ini terjadi peningkatan dua kali lipat dari 1.056 ke 2.169," pungkasnya.

(SLF)

SHARE