Dialog dengan Kemenperin, Sepatu Bata Ungkap Alasan Penutupan Pabrik di Purwakarta
Kemenperin bertemu dan berdialog dengan Manajemen PT Sepatu Bata Tbk terkait dengan isu penutupan pabrik Sepatu Bata di Purwakarta.
IDXChannel - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bertemu dan berdialog dengan Manajemen PT Sepatu Bata Tbk terkait dengan isu penutupan pabrik Sepatu Bata di Purwakarta.
Dalam dialog tersebut, manajemen PT Sepatu Bata Tbk diwakili para direksi yaitu Hatta Tutuko, Ahmad Danial, dan Prima Andhika Irawati yang diterima oleh Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif dan Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki (ITKAK) Adie Rochmanto Pandiangan.
Dari hasil dialog terungkap bahwa keputusan penutupan lini manufaktur atau produksi oleh manajemen Sepatu Bata berkaitan dengan strategi bisnis yang dilakukan dalam rangka refocusing pada lini penjualannya (store). Hal ini merupakan langkah perusahaan guna menghadapi persaingan industri sepatu di dalam negeri.
"Direksi menyampaikan, dalam rangka efisiensi dan memperhatikan trend pasar yang cepat dan bervariasi, maka PT Sepatu Bata Tbk fokus pada pengembangan produk dan desain yang memenuhi selera pasar," ujar Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki (ITKAK) Kemenperin, Adie Rochmanto Pandiangan, dalam pertemuan yang berlangsung Rabu (8/5/2024).
Adie menuturkan bahwa PT Sepatu Bata Tbk telah menyampaikan, bahwasannya pabrik Purwakartahanya bagian kecil dari keseluruhan bisnis perusahaan. Demikian juga dari sisi produksi, masih sangat kecil jika dibandingkan dengan produsen sepatu lainnya. Karenanya, menurut manajemen, penutupan pabrik Purwakarta merupakan langkah paling realistis.
Perusahaan berpendapat, fokus pada bisnis retail penting untuk dilakukan dalam rangka mengembalikan kinerja bisnis dan penjualan yang dalam beberapa tahun terakhir mengalami penurunan.
"PT Sepatu Bata Tbk berjanji strategi bisnis ini tetap menjamin produk yang dijual masih bersumber dari produsen dalam negeri yang selama ini bekerja sama dengan mereka, seperti PT Prestasi Ide Jaya dan enam pabrik lainnya," tuturnya.
Diharapkan, strategi ini dapat meningkatkan penjualan, yang pada gilirannya akan meningkatkan juga produksi di tujuh pabrik tersebut.
Dengan strategi tersebut, meskipun terjadi penutupan pabrik, jumlah sepatu produksi dalam negeri yang dipasarkan oleh PT Sepatu Bata Tbk secara agregat tetap sama dan bahkan akan ditingkatkan.
"Selain itu, pekerja di usia produktif yang terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akan dialihkan ke pabrik sepatu lain di sekitar Purwakarta," pungkasnya.
(NIA)