Dianggap Bisa Tingkatkan Energi Nasional, Pertamina Berencana Akuisisi Blok Migas Luar Negeri
Pertamina masih berencana mengakuisisi sejumlah blok minyak dan gas di luar negeri. Hal itu diperkuat dengan proses bidding yang dilakukan oleh Pertamina.
IDXChannel – Pertamina masih berencana mengakuisisi sejumlah blok minyak dan gas di luar negeri. Hal itu diperkuat dengan proses bidding yang dilakukan oleh Pertamina dengan sejumlah blok migas.
Direktur Pengembangan & Produksi PT Pertamina Hulu Energi, Taufik Aditiyawarman menyebutkan, Pertamina sedang melakukan proses bidding untuk sejumlah blok migas. Hanya saja Taufik tidak merincikan blok migas mana saja yang telah dilirik Pertamina.
“Saat ini juga ada beberapa blok yang sedang kami ikut untuk bidding, kriteria seperti apa, ya tentunya yang masih memiliki cadangan yang cukup besar, artinya dari sisi reserve to production rasionya masih cukup besar, kemudian juga volume produksinya bisa besar,” ungkap Taufik, dikutip dari berbagai sumber, Kamis (5/8/2021).
Selain itu, Mengutip program Market Review IDX Channel, Kamis (5/8/2021), Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan menilai akuisisi blok migas luar negeri oleh PT Pertamina sebagai renana yang cukup bagus. Hal ini juga dinilai baik dalam rangka menjaga ketahanan energi nasional.
“Ketika memang mereka (PT Pertamina) jadi melakukan akuisisi dan melakukan ekspansi lebih besar lagi, maka proses daripada blok yang diakuisisi ini bisa menjadi peningkatan energi nasional kita, terutama dari minyak dan gas,” ujar Mamit dalam wawancaranya Kamis (5/8/2021).
Untuk diketahui, pada sepanjang paruh pertama tahun ini, lapangan internasional menyumbang produksi minyak sebanyak 97 MBOPD dan gas 311 MMSCFD. Adapun produksi konsolidasi Subholding Upstream Pertamina secara total berjumlah 390 MBOPD untuk minyak dan 2.665 MMSCFD untuk gas.
Adapun, pada saat ini Pertamina memperluas aset lapangan migas luar negeri yang tersebar di 14 negara yaitu Aljazair, Malaysia, Irak, Kanada, Prancis, Italia, Namibia, Tanzania, Gabon, Nigeria, Kolombia, Angola, Venezuela, dan Amerika Serikat. (FIRDA/NDA)